Saya jadi merenung, sudahkah saya menemukan OMA? Yang katanya merupakan daya ungkit agar kita melakukan lompatan ke tempat yang sangat mulia, ke tempat yang great – bukan hanya good. Saya rasanya belum. Seperti yang di contohkan, sehabis lulus kuliah Sarjana 10 tahun lalu, saya sebenarnya memiliki waktu sekitar enam tahun untuk membuat mama saya sangat bangga. Hanya saja hingga kini belum terjadi. Mudah-mudahan secepatnya saya dapat membuat mama saya bangga meski beliau sudah tiada. Amien.
Naqoy menjelaskan rumus untuk berhasil, sukses dan mendapatkan OMA adalah mampu mengubah tekanan dalam hidup kita menjadi hal yang positif, memiliki impian yang ingin diwujudkan, percaya bahwa impian tersebut pasti memiliki jalan untuk diwujudkan, dan konsisten menjalani tahapan dan proses untuk mencapai impian tersebut.
Pria yang mendapatkan Rekor MURI untuk peserta terbanyak (18.000 di GBK) pada seminar yang dihelatnya itu mengaku, ia bermimpi untuk menjadi penulis dan pembicara yang handal. Setiap hari ia “memaksakan diri” menulis buku selama satu jam. Agak sulit memang karena terkadang ada rasa malas yang muncul, ada godaan untuk mengerjakan hal lain. Hanya saja hal tersebut harus dilakukan untuk mewujudkan impian yang sudah ditata.
Saat pertama kali menawarkan Buku The 7 Awarness ke Penerbit Gramedia, Naqoy sempat diragukan. Pihak penerbit sangsi bila buku tersebut diminati masyarakat Indonesia. Namun akhirnya setelah dinegosiasikan buku tersebut diterbitkan. Setelah buku tersebut sukses, kini setiap buku yang ditawarkan Naqoy ke penerbit tersebut disambut antusias, bahkan royalti dari buku tersebut dibayar di depan. Jadi sudahkah Anda mendapatkan OMA? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H