Batu Besar, Nongsa, Batam
Restoran ini hampir sama dengan Golden Prawn, baik konsep maupun jenis makanannya. Hanya saja bila Golden Prawn terletak di Bengkong, Sri Rejeki terletak di Nongsa. Kita dapat melihat gugusan laut sambil menikmati kelapa hijau.
[caption id="attachment_339862" align="alignnone" width="640" caption="Dok Pribadi/Restoran Sri Rejeki."]
Makanan yang paling saya sukai dari restoran ini adalah gonggong dan kepiting. Gonggong merupakan makanan khas Batam. Bentuknya seperti kerang, hanya saja cara mengkonsumsinya seperti makan tutut (orang Sunda pasti tahu tutut =D). Kita harus menggunakan tusuk gigi untuk mengeluarkan daging gonggong dari rumahnya.
[caption id="attachment_339861" align="alignnone" width="450" caption="Dok. Spicygasm/Gonggong khas Batam."]
Sri Rejeki lebih jauh lagi dari pusat kota dibanding Golden Prawn. Hanya saja restoran ini lebih dekat dari Bandara Hang Nadim, sehingga sambil pulang menuju bandara, pengunjung dapat sekalian mampir ke Restoran Sri Rejeki. Tentu, dengan rentang waktu yang harus disesuaikan.
Restoran Jawa-Melayu
Piayu Laut, Tanjung Piayu, Batam
Restoran Jawa-Melayu merupakan restoran seafood favorit saya. Saya paling suka ke restoran ini dibanding berkunjung ke tiga restoran yang sudah saya sebutkan diatas. Bukan apa-apa, harga aneka makanan di restoran ini sangat miring. Kita makan ber-20 orang dengan menu yang sangat wah, kepiting, udang, sotong dengan jumlah berkilo-kilo dan berpiring-piring, hanya mengeluarkan uang kurang dari Rp1.500.000.
[caption id="attachment_339864" align="alignnone" width="550" caption="Dok. Sekilaspengalamnku/Suasana Restoran Jawa-Melayu."]
Padahal bila makan di tiga restoran itu pasti kita harus merogoh kocek lebih dalam. Restoran Jawa-Melayu mungkin lebih terjangkau harganya karena lebih jauh lagi dari pusat kota. Kita harus melewati jalan yang mirip hutan dengan pemandangan laut yang cukup indah di kanan-kiri.