Isu makanan tidak halal memang sangat sensitif di Indonesia. Apalagi isu terbuat dari dari daging sesuatu, atau dicampur angciu dll. Saya jadi ingat nasib tukang bakso dekat sekolah saya dulu. Bakso tersebut sangat laris, hingga akhirnya ada isu yang merebak bahwa penjualnya menggunakan daging tikut untuk campuran bakso. Gosipnya semakin hangat setelah keluar desas desus bahwa tukang bakso tersebut tidak pernah makan bakso yang ia makan, anaknya yang masih kecil juga selalu dilarang untuk makan bakso. Akhirnya bakso yang dia jual gulung tikar.
Ada lagi kasus yang sama, masih tukang bakso. Hanya saja isu yang berkembang adalah tukang bakso tersebut menggunakan daging cicak. Alhasil tukang bakso yang tadinya ramai tersebut, langsung sepi pengunjung.
Belakangan diketahui bahwa tukang-tukang bakso tersebut tidak pernah menggunakan kedua daging yang pernah dituduhkan tersebut. Merebak lagi isu bahwa tukang bakso tersebut hanya korban dari pesaing yang iri dengan keberhasilan mereka. Kasihan ya, padahal kebenarannya baru terungkap saat usaha mereka sudah gulung tikar.
* Restoran Golden Prawn
Jalan Bengkong Laut, Batam, Kepulauan Riau
Konsep Golden Prawn sedikit berbeda dengan Sup Ikan Yong Kee. Bila Yong Kee berada di tengah kota, Golden Prawn berada di pinggir Kota Batam, tepatnya di Bengkong. Restoran tersebut juga berada di atas laut sehingga pengunjung dapat sambil melihat ikan-ikan laut yang berenang.
[caption id="attachment_339860" align="alignnone" width="640" caption="Dok. Lifeislikethat/Restoran Golden Prawn."]
Kelezatan dan kebersihan makanan di Golden Prawn tidak perlu diragukan. Oleh karena itu tidak heran bila sekelas Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah menyempatkan diri untuk mampir dan menikmati kelezatan masakan khas Golden Prawn.
Untuk menjamin agar rasa tidak pernah berubah. Pemilik restoran tersebut langsung turun ke dapur. Mereka juga membuat takaran bumbu standar yang didokumentasikan di buku khusus untuk setiap masakan. Misalkan, bila membuat satu kilogram ketam (kepiting) asam manis, harus menggunakan satu sendok garam, setengah sendok gula dll. Sehingga, rasa di restoran tersebut akan selalu sama, siapapun yang memasak.
Hal tersebut dilakukan pemilik karena beberapa tahun lalu sempat ada pergeseran rasa yang tidak disukai pelanggan. Saat itu, campur tangan pemilik di dapur memang sedikit mengendur. Namun sejak kejadian tersebut, pemilik restoran selalu memantau proses memasak aneka makanan yang akan dihidangkan kepada pelanggan.
Golden Prawn termasuk salah satu restoran yang menawarkan fasilitas lengkap. Bagi pengunjung luar kota yang ingin menghabiskan waktu sedikit lebih lama di Kota Batam dapat menginap di Golden View Hotel. Setelah itu dapat menikmati aneka permainan yang ditawarkan di sekitar Golden Prawn.
* Restoran Sri Rejeki