Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Saat Merelakan Anak "Pergi"

30 Oktober 2014   20:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:08 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_370635" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi minuman bersoda. (Shutterstock)"][/caption]

Pertengahan Oktober lalu saya tidak sengaja mendengar cerita salah satu kerabat yang anaknya meninggal karena tidak sengaja menenggak minuman bersoda yang sudah dicampur dengan vetsin. Mengapa dibilang tidak sengaja? Karena anak lelaki yang masih berusia 10 tahun tersebut tidak tahu bahwa minuman kaleng yang ia tinggalkan kurang dari lima menit tersebut, sudah dibubuhi vetsin oleh salah satu rekannya.

Kerabat saya, yang tak lain merupakan ibu dari korban, menuturkan. Entah mengapa anak lelaki yang agak pendiam itu agak sedikit memaksa saat meminta ijin untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya pada salah satu malam di penghujung Bulan Ramadhan 1435 H lalu.

Sambil membawa sepeda yang baru dibelikan beberapa hari, anak lelaki naas tersebut menghabiskan waktu dengan beberapa teman sebayanya di lingkungan sekitar rumah. Saat itu ada beberapa anak yang ikut pada acara kumpul-kumpul tersebut. Anak-anak yang biasa main dengan korban.

Namun memang ada satu anak yang lebih dewasa (usianya sekitar 17 tahun) yang ikut pada acara kumpul-kumpul tersebut. Anak tersebut entah mengapa sudah beberapa kali selalu (sedikit memaksa) ikut nimbrung setiap kali anak yang berusia sekitar 10 tahunan berkumpul. Mungkin karena tidak ada temannya, mungkin karena ada maksud lain. Entahlah!

Anak tersebutlah yang (diduga) mencampur minuman bersoda itu dengan vetsin kemasan kecil. Minuman bersoda itu isinya hanya tinggal seperempat, mungkin hanya tinggal sekali atau dua kali teguk. Tidak lagi banyak, karena sebelumnya sudah diteguk oleh si korban sebelum menyimpan sepeda.

Mengapa minuman itu tidak tumpah saja? Mengapa anak naas itu tidak langsung meneguk habis minumannya sebelum menyimpan sepeda? Mungkin peristiwa itu tidak akan terjadi. Ah tapi sudahlah, mungkin sudah takdir. Ibu korban juga sepertinya sudah mulai merelakan anaknya meninggal dalam usia yang masih anak-anak.

Namun saya yang mendengar cerita itu justru yang sedikit tidak rela. Apalagi saat saya tanya apakah anak 17 tahun yang (diduga) mencampur vetsin dengan minuman bersoda itu sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib? Sang ibu korban mengatakan tidak dilaporkan. Hal tersebut dikarenakan permintaan kepala desa yang ingin kasus tersebut berlalu begitu saja. Sebab, bila kasus tersebut mencuat, dikhawatirkan akan mencemarkan desa tempat mereka tinggal. Saya hanya melongo. Kok rasanya tidak adil ya merelakan anak yang kita cintai meninggal begitu saja, meski mungkin sudah takdir. Lagian mencemarkan dari sisi apanya? Malah mungkin bagus dilaporkan dan kalau memang bersalah dihukum agar ada efek jera pada si pelaku.

[caption id="" align="aligncenter" width="526" caption="Dok Pribadi/Suasana desa tempat anak tersebut tinggal."]

1414650501497706427
1414650501497706427
[/caption]

Saya tidak terlalu paham hukum. Namun yang pasti, melalui kasus tersebut jadi belajar beberapa hal.

(satu) Harus mulai mewanti-wanti anak agar tidak meminum, minuman yang sudah ditinggalkan meski mungkin hanya lima menit. Dulu ibu saya yang sering bawel pada saya untuk tidak lagi meminum minuman yang ditinggalkan, meski hanya sebentar. Katanya takut dijebak. Saya selalu mengikuti saran beliau meski waktu itu sempat berpikir, masa teman jahat sama teman sendiri. Namun setelah mendapat cerita dari kerabat saya itu saya jadi sangat berterimakasih dengan (alm) ibu saya =D.

(dua) Bila anak sakit yang tidak jelas asal usulnya dan berkelanjutan harus cepat dibawa ke rumah sakit besar. Jangan hanya dibawa ke klinik atau puskesmas. Bukan meremehkan tenaga medis di sana, hanya saja dengan perlengkapan yang lebih lengkap mungkin akan lebih cepat diketahui penyebab penyakit sehingga lebih mungkin untuk diselamatkan.

Usai menenggak minuman bersoda yang dicampur vetsin, anak tersebut langsung sakit perut. Namun karena disangka sakit perut biasa, akhirnya anak tersebut hanya dibawa ke tempat pengobatan biasa, bukan rumah sakit. Setelah semakin memburuk baru di bawa ke rumah sakit dan ternyata sudah terlambat.

(tiga) Orang tua korban baru tahu bila anak tersebut meminum minuman yang dicampur vetsin sesaat sebelum anak tersebut meninggal. Kerabat saya bilang, bila dari awal tahu seperti itu, mungkin akan langsung saja diboyong ke rumah sakit dan bilang ke dokter yang merawatnya sehingga dapat ditangani lebih cepat. Mungkin pelajaran buat kita, agar lebih instensif membangun komunikasi dengan anak. Kasak-kusuk mencari tahu juga melalui teman-temannya terkait apa yang terjadi.

(empat) Mengajari anak agar tidak melakukan perbuatan iseng yang berlebihan sehingga menyebabkan orang lain meninggal. Saya tidak tahu apakah anak yang (diduga) mencampur minuman bersoda dengan vetsin tersebut sekedar iseng, atau memang sengaja. Apa juga maksudnya saya kurang tahu. Namun katanya, anak remaja tersebut memang sedikit bermasalah.

Ah semoga ibu yang ditinggalkan tersebut tabah dan kita juga dijauhkan dari musibah seperti itu. Amien. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun