Hanya saja saat akan melakukan imunisasi campak, rumah sakit tersebut mengatakan mereka tidak berkenan memberikan. Saya dan suami disarankan membawa anak ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi tersebut. Imunisasi campak katanya agak sedikit berbeda dengan imunisasi yang lain sehingga mereka tidak memiliki tenaga medis dan bahan untuk imunisasi tersebut. Umumnya – kata petugas rumah sakit tersebut – campak harus dilakukan di posyandu atau puskesmas.
Saya dan suami sempat panik, saya sempat meminta mertua untuk menghubungi teman-teman lamanya yang mungkin masih bertugas di puskesmas. Beruntung ada satu teman mertua yang masih dinas di salah satu puskesmas dekat rumah, dan anak saya pun sukses mendapat imunisasi secara lengkap.
Menurut saya mungkin ada baiknya pemerintah lebih giat lagi melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi. Saat saya masih sekolah sering kayaknya melihat iklan-iklan pentingnya memberi imunisasi kepada anak, kalau sekarang iklan-iklan itu pada kemana ya?
Bila orangtua sudah sadar, tanpa harus mensyaratkan seperti itupun, pasti akan membawa sang anak ke posyandu agar mendapatkan imunisasi. Bila hanya sebatas kertas, mungkin hanya akan memenuhi persyaratan saja. Sementara, benar atau tidaknya anak tersebut diimunisasi kita tidak tahu. Ah, Salam Kompasiana! (*)
Kota Batam
Selasa, 26 Januari 2015
Pukul 13:07 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H