Mohon tunggu...
Cucu Suwandana
Cucu Suwandana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Doktoral UNINUS Bandung

Cucu Suwandana adalah Kepala SMPN 2 Talegong Kabupaten Garut, penulis buku "layanan pelet sutera" ,"mendongkrak profesionalisme guru di daerah tertinggal" dan "Pelet sutera" dari sudut pandan Agama, Filsafat,Psiokologi, dan Sosiologi. Kepala SMP inspiratif terbaik tingkat nasional tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui "Bengkel Tani Kreatif"

17 Agustus 2022   21:01 Diperbarui: 17 Agustus 2022   21:11 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 

"Bengkel Tani Kreatif" adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema kewirausahaan yang bertujuan untuk mencetak pelajar yang meiliki karakter mandiri, kreatif, dan inovatif. Pada video kali ini para pelajar melakukan praktek membuat jenis tanaman lada varietas unggul melalaui penyambungan (rafting) tanaman dalam satu genus.

Tanaman yang akan disambung adalah merica/lada, yang dalam Bahasa latin disebut Viper  nigrum. Lada ini merupakan varietas Jawa Barat sebagai batang atasnya ( entris). Lada ini akan disambung dengan melada (Viper Culubrinum) sebagai batang bawahnya (rutstok).

Lada merupakan tanaman rempah yang sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, Selain sebagai bumbu masak, lada juga digunakan dalam berbagai jamu atau obat-obatan tradisional.  Harga lada pun cukup tinggi dan menjanjikan sehingga banyak petani yang berkebun lada.

Di sisi lain melada itu merupakan tanaman khas Benua Amerika yang habitat aslinya adalah di rawa-rawa. Melada ini mudah diperbanyak dengan cara stek, tinggal direndam di dalam toples atau ember dan 2-3 minggu kemudian akan tumbuh akar.  Perakarannya ini sungguh begitu pesat sehingga kesuburannya itu sangat tinggi.

Kelemahan lada varietas Jabar adalah pada musim kemarau bila tidak ada peneduh, pertumbuhannya cenderung lambat, daunnya itu akan menguning, atau dengan kata lain tidak tahan pulsan. Di musim hujan bila media tanamnya terlalu becek. tanaman lada itu sangat rawan terkena busuk akar sehingga banyak yang menjadi korban.

Pertanyaannya, Kenapa harus disambung?

Perakaran yang tumbuh pesat dan menjalar ke mana-mana itu akan mendukung pertumbuhan lada pada berbagai kondisi, baik musim kemarau maupun musim hujan.  Sehingga lada tetap akan tumbuh, tetap sehat, dan tahan penyakit busuk akar.  

berikut link videonya: 

https://youtu.be/oA70QAmnmko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun