Mohon tunggu...
Cucu Suwandana
Cucu Suwandana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Doktoral UNINUS Bandung

Cucu Suwandana adalah Kepala SMPN 2 Talegong Kabupaten Garut, penulis buku "layanan pelet sutera" ,"mendongkrak profesionalisme guru di daerah tertinggal" dan "Pelet sutera" dari sudut pandan Agama, Filsafat,Psiokologi, dan Sosiologi. Kepala SMP inspiratif terbaik tingkat nasional tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Pendidik: Membangun Manusia Secara Utuh

3 Maret 2022   07:45 Diperbarui: 14 April 2022   10:23 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUGAS PENDIDIK: MEMBANGUN MANUSIA SECARA UTUH

By : Cucu Suwandana

Sahabat guru yang hebat...

Allah SWT telah menganugrahkan kepada kita semua badan jasmani dan badan rohani. Dan atas karunia Allah SWT juga manusia memiliki akal yang digunakan untuk berfikir, untuk merasa, dan untuk berkarya.

Ketika bersatunya pikiran, perasaan, dan kehendak maka bisa menimbulkan karya dan memunculkan budi pekerti yang menunjukkan bahwa ketika bersatunya pikiran, perasaan, dan kehendak maka disitulah tandanya menjadi manusia merdeka artinya manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya atau mandiri dan itulah kodrat sebagai manusia yang mengetahui kebutuhan lahir dan bathinnya.

Sahabat guru yang hebat...

Kita adalah pendidik yang bisa membantu murid untuk memenuhi kebutuhan keduanya lahir dan bathin agar mencapai keseimbangan dalam menjalani kehidupan.

Sahabat guru yang hebat...

Kita tidak bisa membantu memenuhi kebutuhan hanya pada salah satu bagian saja karena badan lahir dan badan batin pada manusia tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi.

 Oleh karena itu pendidikan atau tuntunan seyogyanya mampu memberikan didikan lahir dan didikan batin kepada para murid agar terpenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya.

Hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian benih benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat dan daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti pikiran dan jasmani.

Sahabat guru yang hebat....

Kebudayaan hasil Pendidikan sangat dipengaruhi oleh alam dan zaman karena kebudayaan merupakan hasil bumi manusia secara lahir dan bathin.

Oleh karena itu Pendidikan yang holistic harus mengembangkan budi pekerti berupa olah pikiran(olah cipta), olah rasa ( menghaluskan perasaan atau karakter), Olah karsa (mengautkan kemauan), dan olah raga (menyehatkan jasmani).

Pendidikan yang holistik akan menuntun bagaimana murid dapat tumbuh kembang secara baik sekaligus menjadikannya sebagai manusia yang merdeka yaitu manusia dapat bersandar atas kekuatan lahir dan batinnya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

Dengan demikian memandang murid sebagai manusia secara utuh harus menjadi dasar kita sebagai pendidik dalam mendampingi murid-murid menentukan tujuan belajar dan merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid baik lahir maupun batin yang akan membantu murid-murid kita mengembangkan kekuatan lahir dan batinnya.

Sahabat guru yang hebat...

Kita adalah pendidik, yang tidak cukup hanya membantu memberikan pengajaran yang berorientasi pada penguatan keterampilan berfikir kognitif saja tetapi juga harus mendampingi murid-murid mengembangkan kekuatan bathinnya yaitu social, emosi, empati dan sebasgainya.

Kekuatan keterampilan berpikir memang benar harus diasah dan ditingkatkan tetapi agar mencapai keseimbangan menjadi manusia, murid juga sebaiknya dilatih dan dikuatkan kebutuhan batinnya dalam menentukan tujuan belajarnya, mengembangkan kerjasama, membangun empati, menghargai sesama, refleksi diri.

Pengembangan dua kekuatan ini bertujuan untuk mengembangkan diri murid dan tentunya berkontribusi di lingkungan sosialnya sehingga pembelajaran yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan murid dan ditujukan untuk memajukan perkembangan budi pekerti akan membantu menjadi manusia-manusia yang merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun