Mohon tunggu...
Cuca Ethancool
Cuca Ethancool Mohon Tunggu... -

Read more, Write more. Tamiang Layang / cucaethancool@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mira, Kenangan Terindahku akan sebuah Roti

9 Mei 2016   02:05 Diperbarui: 9 Mei 2016   16:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Miss a bread (Foto : istockphoto)"][/caption]

Sudah hampir 10 tahun, sejak pertama kali kita bertemu, saat pertama ku mengenalmu. Kurasakan kesan yang mendalam tentangmu, kurasakan kehangatan yang luar biasa. Kelembutanmu yang tiada duanya dalam pertemuan yang tidak terduga. Kita bertemu di sebuah desa,...ya, desaku. Desaku yang begitu indah dan permai. Desa dimana aku tumbuh besar, dan tinggal bersama keluargaku. 

Pertemuan kita mungkin adalah takdir, dan sungguh luar biasa. Pertemuan yang hanya beberapa kali terjadi, telah begitu membekas di hati. Walaupun hanya pertemuan singkat, tapi meninggalkan kenangan yang abadi. Dan juga “Kenangan Terindah” seperti lagunya Samsons.

Sampai waktu itu, perpisahan yang tak pernah direncanakan. Kita berpisah tanpa pernah bertemu lagi, kita berpisah tanpa saling mengenal. Kita berpisah tanpa aku tau dari mana dirimu berasal, dan lebih bodohnya lagi...kebodohanku, aku tak pernah tau siapa namamu. Dan itu begitu menyiksaku, karena dirimu telah mengukir goresan kenangan di hati ini. Perpisahan itu sungguh membuatku tak pernah bisa tenang, tak pernah...dan tak akan pernah sampai kita bertemu lagi.

Tapi apa daya, sampai saat ini aku belum tau dimana dirimu sekarang. Masih adakah dirimu di dunia ini? Ataukah dirimu hanya sebuah mimpi yang hadir dalam tidurku? Aku tak tau harus mencarimu dimana. Aku tak tahu apapun tentangmu, baik alamatmu maupun kontakmu. Sepertinya kita tidak akan pernah saling bertemu, sepertinya juga kita dipisahkan oleh jarak yang sanggat jauh. Pertemuan kita tak pernah disengaja, mungkin tidak sampai sepuluh kali kita bertemu, tapi setiap pertemuan meninggalkan bekas yang mendalam. Setiap pertemuan menciptakan kenangan yang tak mudah hilang. 

Dan 7 tahun sudah tepatnya, kita tidak pernah bertemu lagi. Tak ada kabar dan tak ada berita tentangmu. Sudah lelah diri ini bertanya kesana kemari, tapi tak kunjung juga kutemukan dirimu. Tak kunjung juga ku tau tentang kabar beritamu. Sudah tak sabar aku ingin bertemu, sudah tak sabar ingin melihatmu. Dunia nyata sudah ku jelajahi dan dunia maya sudah aku telusuri. Tapi tak kunjung juga ku tau dimana keberadaanmu. Aku putus asa, dan aku kecewa...sehingga aku mulai melupakanmu. Walaupun sebenarnya aku berharap kita bisa bertemu, walau hanya dalam mimpi. Kini...

Setelah bertahun-tahun terlewat, aku kembali teringat denganmu, aku teringat semua kenangan dan kehangatan saat bersamamu. Tak mudah ku hapuskan setiap momen kebersamaan itu, kenangan itu...bersama dirimu. You Are My Everything...

Dan ku teringat akan teman-temanku, teman-temanku ketika kita pertama kali bertemu. Mereka adalah saksi dari kisah indah itu. Mungkinkah mereka juga mengenalmu? Mungkinkah mereka tau siapa namamu? Tau dari mana dirimu berasal? Tak sabar diri ini tuk bertemu dengan mereka...tak sabar diri ini ingin bertanya...dan...hanya satu kata yang mereka ucapkan…”MIRA”. ya...namamu adalah MIRA, tenyata setelah sekian tahun terpisah. Baru aku tau siapa namamu. Nama yang begitu indah…”M I R A”.

Tapi hati ini tak puas, belum puas rasanya jika aku tak tau dari mana dirimu berasal. Kini pertanyaan di hatiku...dimana sebenarnya kamu berada? Sehingga bisa kudatangi dirimu, walaupun diujung dunia sekalipun. Lautan kan ku seberangi supaya bisa kurasakan nikmatnya dan hangatnya dirimu. 

Yang ku ingin, kau selalu ada disetiap pagiku, setiap malamku. Setiap saat kita selalu bersama, kan ku bawa dirimu kembali ke desaku, kan ku jadikan kau sebagai sebuah kebanggaan dari desaku tercinta. Kan ku perkenalkan setiap orang dengan dirimu. Biar mereka juga bisa merasakan nikmatnya dan hangatnya dirimu. Kenikmatan dari seberang lautan…

Secepatnya kuharapkan, supaya kita bisa bertemu kembali. Kiranya sobat kompasiana bisa membantuku, menemukan dirimu. Aminnn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun