Mohon tunggu...
Cuca Ethancool
Cuca Ethancool Mohon Tunggu... Penulis - Owner Ethancool Gaming

Read more, Write more. Tamiang Layang / cucaethancool@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haruskah Tulisan ini Aku Postingkan?

4 Mei 2016   18:21 Diperbarui: 4 Mei 2016   23:00 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Pernikahan (Foto : istockphoto)"][/caption]Selamat malam Indonesia, selamat malam sobat Kompasiana.

Hidup ini simple, hidup ini singkat dan hidup ini hanya sekali. Tapi hidup ini akan terasa sangat indah saat kita merasakan jatuh cinta. Iya...jatuh cinta. Jatuh cinta membuat hidup kita menjadi lebih berwarna, menjadi lebih semangat dan menjadi lebih bergairah. Apalah artinya hidup ini, jika tak kita lewati dengan kehidupan yang penuh cinta. Hidup akan terasa kosong dan hampa, hidup ya sekedar hidup saja. Hidup bagaikan sebuah perjalanan yang membosankan. Hati manusia butuh sentuhan cinta, cinta akan menghangatkan hati yang beku. 

Tapi bagamana dengan orang lain yang belum merasakan jatuh cinta atau orang yang mengalami sakit hati karena putus cinta. Saya juga pernah merasakan yang namanya sakit hati (jaman dulu banget), sakit hati karena berpisah dengan orang yang dicintai. Sakit hati membuat dunia kita berubah dalam sekejap, yang tadinya penuh canda tawa, senyum manis dan hati yang riang gembira. Berganti dengan emosi yang berbeda, hati kita jadi lebih sering merasa sedih, galau, marah, dunia terasa gelap, bahkan sampai nangis berhari-hari. 

Apalagi kalau dengar lagunya Samson “Kenangan Terindah”, hati ini terasa hancur berkeping-keping. Hati menjerit dan mata bengkak karena keseringan nangis...heee heee. Sekuat apapun seorang pria, kalau berpisah dengan orang yang dia cintai. Air mata juga bisa menetes dengan sendirinya. Cieee....

Jatuh cinta memang tak mengenal waktu dan tempat, dengan siapa saja kita bisa jatuh cinta. Bahkan mungkin juga jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi sekali lagi, saat jatuh cinta, bukan kita trus tutup mata dengan semuanya. Jatuh cinta itu mudah, tapi jatuh cinta dengan orang yang tepat adalah hal yang berbeda. Jatuh cinta dimasa muda memang tiada duanya, memang benar kata orang, saat jatuh cinta untuk pertama kali. ”Dunia serasa milik berdua, yang lain pada numpang, tai kucing rasa cokelat".. Heee heee...

Pacaran adalah sebuah hubungan yang sangat indah, apalagi kalau sudah menikah (pikirannya orang yang lagi kasmaran), sehingga banyak pasangan memilih untuk secepatnya menikah. Ternyata setelah menikah, mereka merasakan hal yang jauh berbeda dengan saat pacaran dulu. Dulu masa pacaran ngak pernah bertengkar, sekarang sesudah menikah jadi lebih sering bertengkar. Dulunya si dia ngak pernah marah, kok sekarang kerjaanya marah-marah mulu...cape hati khan...heee heee. Gara-gara hal sepele, bisa jadi sebuah pertengkaran yang serius. Oh my God...

Pacaran memang mengasyikkan, tapi saat menikah, kita akan membaca buku yang berbeda. Buku yang mungkin lebih banyak berisi air mata, kesedihan, perjuangan dan pengorbanan. Buku yang akan membuat kita menarik nafas panjang saat membuka setiap lembaran berikutnya. Sambil berkata dalam hati, sanggupkah aku melewati semua ini. 

Sanggupkah aku bertahan dengan pernikahan ini. Tak ada yang tahu, hanya kedewasaan dan kematangan kitalah yang akan membuat kita bisa bertahan. Tak ada pernikahan yang sempurna, semua kita pasti pernah mengalaminya. Tetap setialah dengan pilihan kita,  biarlah hanya maut yang bisa memisahkan kita. Sekian dan terima kasih….

"Pacaran memang masa yang paling indah, tapi saat menikah, kita akan membaca buku yang berbeda".

Salam hangat,  

*"Rasanya belum layak nulis yang beginian...heee heee. Masih banyak lebih senior".

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun