Bunda, pamit dulu
Kali ini hendak bersua dengan pemutar bangsa
Sudah 5 tahun anakmu ini dalam juang jiwa raga
Tapi maaf beribu maaf, belum benar adanya
Kemarin sempat saja bertemu dengan seorang pria tua,
"mau jadi buruh pabrik tidak?" katanya
Kecamuk sejenak dalam dada
"Setidaknya Adik bisa makan dan berhenti tanya"
Jadi semoga Bunda menambah sabar
Rindu sekali rasanya tegur pada diri yang enggan sadar
Tapi janji agar Bunda menunggu barang sementara
Besok nanti, lusa nanti, suatu hari nanti temani di pusara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!