(Greys)
"Andai. . ." Ucap seorang anak dalam renungnya
Bersimpuh, kepala tertunduk dalam nan kelam
Antara enggan dan sungkan gambar netranya
"Bukankah deru ombak bukan tuk angin malam?"
Ia teringat canda tawa bersama sang nahkoda dan awak kapal lain
 Saat guyon, kisah, dan sapu reyot di sudut kapal masih tampak bermakna
Terkikik tangisnya saat kenang singgah sejenak
"Sia-sia dihidupi sia-sia disesali" sanggahnya dalam sendiri
"Toh bukan aku, tapi dunia saja yang memang busuk"
Tertatih ia mengangkat raga mendekati meja usang
Sedih dan murkanya tumpah seluruh
membanjiri lembar yang tertindih telapak
"Biar saja semua hilang, hilang tawaku, hilang kisahku,
hilang bahtera  bobrokku, hilang murkaku. . . Hilang aku"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI