Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Upacara Olimpiade Paris 2024

30 Juli 2024   09:39 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:01 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber:https://www.kompas.com/sports/image/2024/07/27/05211348/alasan-api-olimpiade-paris-2024)

Satu hal yang dinantikan setiap Olimpiade adalah bagaimana upacara pembukaan dipentaskan. Opening ceremony tidak serta merta menjadikan suatu Olimpiade sukses atau tidak, tetapi dapat menentukan suasana. Jika pertunjukan berlangsung spektakuler, megah, dan berkesan kuat, orang akan tertarik menonton games selama dua pekan.

Saya telah mengikuti delapan edisi Olimpiade, masih mengingat momen-momen spektakuler upacara pembukaan. Dari Antonio Rebollo Linan melesakkan anak panah api ke kaldron Stadion Olympic Lluis Barcelona pada 25 Juli 1992; Petinju The Greatest Muhammad Ali dengan tubuh bergetar karena penyakit parkinson syndrome, sukses menyalakan api Olimpiade di kaldron Stadion Olimpiade Atlanta pada 19 Juli 1996.

Kemudian momen indah Cathy Freeman, pelari keturunan Aborigin dipercaya menyalakan api Olimpiade Sydney 2000. Pembukaan Beijing 2008 juga membuat terpukau saat pesenam legendaris China, Li Ning "terbang" mengelilingi stadion sambil membawa obor terakhir untuk menyulut api Olimpade Beijing 2008 pada 8 Agustus 2008, pukul 8 malam lewat 8 menit (08-08-08; 08:08).

Empat tahun kemudian London menggelar upacara pembukaan Olimpiade 2012 yang sangat ikonik yang diresmikan Ratu Elizabeth II. Menghadirkan bintang-bintang papan atas dunia seperti Daniel "James Bond" Craig, Rowan " Mr Bean" Atkinson, dan Sir Paul McCartney yang menyanyikan lagu Hey Jude setelah api Olimpiade dinyalakan.

Upacara Olimpiade Rio 2016 menciptakan momen budaya pop Amerika dan kehidupan di hutan Amazon dengan pertunjukan musik samba yang ceria dan enerjik dilengkapi dengan parade kembang api yang spektakuler di Stadion Maracana. Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 tidak menghadirkan pertunjukan megah dan fantastis, tapi justru karena kesederhanaan, kesakralan, dan membawa pesan kuat tentang solidaritas dan kebersamaan melalui masa sulit pandemi, Tokyo 2020 juga tak akan terlupakan.

Pada upacara penutupan Tokyo, Presiden Perancis Emmanuel Macron hadir khusus untuk menerima bendera sebagai simbol pelaksaanan Olimpiade selanjutnya, di Paris pada 2024. Dari situ Macron menjanjikan akan menggelar Olimipade yang unik dan sesuatu yang baru. Termasuk "ide gila" akan menggelar upacara pembukaan bukan di stadion, tapi di jantung kota Paris dan Eropa, Sungai Senne dan Menara Eiffel.

Sejak mengetahui konsep dan ambisi Paris 2024, saya sangat tertarik dan bermimpi ingin hadir di 'Kota Cahaya' untuk menyaksikan secara langsung upacara pembukaan Olimpiade dan mendukung kontingan Indonesia dari tepi sungai dan gedung-gedung bersejarah, apalagi awalnya tidak ada harga tiket alias gratis untuk menonton opening. 

Saya memberitahu dan mengajak istri, Vera. Masih ada waktu tiga tahun untuk menabung. Namun sejak awal 2024 karena kondisi finansial tidak memungkinkan kami akhirnya memutuskan untuk mengurungkan mimpi tersebut, sekali lagi.

Ya, ini untuk kedua kalinya. Sebenarnya kami sudah bersiap bertandang ke Tokyo. Tiket promosi pergi pulang sudah di tangan, namun karena pandemi, Olimpiade Tokyo 2020 ditunda hingga 2021 dengan pelaksanaan tanpa kehadiran penonton di venue. Keinginan menonton Olimpiade timbul sejak kami merasakan pengalaman luar biasa meyaksikan langsung opening ceremony Asian Games 2018. Sejak itu kami dibuat ketagihan memburu turnamen olah raga sebagai pengalaman hidup yang seru dan berkesan.

****

Pada hari Jumat 26 Juli 2024 waktu Paris, atau Sabtu dinihari 27 Juli 2024 waktu Indonesia, Olimpiade ke-33 Paris resmi dibuka oleh Macron.

Upacara terbuka terbesar yang pernah dilaksanakan, menghabiskan 120 juta euro. Tontonan super mewah saat 85 armada perahu mengangkut para atlet di sepanjang Sungai Seine. Lebih dari 300.000 orang menyaksikan dari tepi sungai dan jembatan, dan ribuan orang lainnya berdiri di balkon apartemen menonton pertunjukan tari, musik, dan akrobat berlangsung di sepanjang lebih dari 6 kilometer perjalanan mereka dari Pont d'Austerlitz hingga finis di Menara Eiffel. Mereka bersorak saat kontingen negara mereka melintas.

Sebuah pertunjukan kolosal dari jantung kota Paris. Melibatkan banyak orang, banyak hal kejutan, termasuk hujan deras. Para penari yang bergelantungan di tiang-tiang tinggi, parade di jembatan, cincin Olimpide menghiasi Menara Eiffel. Hasil kerja sama 49 direktur kreatif, 200 penata busana, dan 288 penata rias dan rambut dari rumah mode Louis Vuitton, Dior, dan lainnya.

Meski begitu mewah empat jam pertunjukan, alur cerita terlalu lama, agak sulit mengetahui fokus yang mana harus dilihat, lambat menemukan klimaks, dan hanya beberapa momen keren. Satu momen terbaik adalah saat Axelle Saint Cirel menyanyikan lagu kebangsaan Perancis, La Marseillaise di atas Grand Palais, penampilan memukau. 

Selanjutnya momen defile yang diawali Yunani sebagai negara pertama tuan rumah Olimpiade, kemudian disusul ratusan negara dengan kontingan skala kecil, sedang, dan besar. Kontingan Indonesia berada di perahu yang sama dengan India. Tiga delegasi terakhir menyita perhatian, yakni Australia (tuan rumah 2032), Amerika Serikat (tuan rumah 2028), dan kemudian Prancis. Tuan rumah menjadi fokus perhatian, dengan suara sorak sorai yang meriah mengiringi mereka di bagian terakhir rute menyusuri sungai. Mereka menyiapkan perahu terbesar dan terbaik hingga, jelas ini adalah pesta mereka.

Setelah selesai defile, dua pidato inspirasi menyambut atlet dan dunia keseluruhan. Pertama, Ketua Penyelenggara Tony Estanguet, mengatakan bahwa meneruskan warisan hubungan Prancis dengan Olimpiade merupakan tanggung jawab yang besar. Pierre de Coubertin adalah orang Perancis, bapak Olimpiade modern. 

Dilanjutkan sambutan Presiden IOC Thomas Bach, memotivasi dan memuji atlet bahwa Olimpiade adalah puncak perjalanan mereka. "Di dunia yang terkoyak oleh perang dan konflik, berkat solidaritas, kita semua dapat bersatu malam ini. Kita menyatukan para atlet dari 206 negara. Selamat datang para atlet terbaik dunia. Selamat datang para atlet Olimpiade", Bach melanjutkan sambil mengutip lagu Imagine milik John Lennon "Ada yang mengatakan bahwa kami di dunia Olimpiade adalah pemimpi. Kami bukan satu-satunya", tutup Bach.

Kemudian Macron membuka resmi Olimpiade, disusul parade bintang-bintang olahraga berlari membawa obor untuk dinyalakan sebagai api Olimpiade. Zinedine Zidane, Nadia Comanecci, Rafael Nadal, Serena William, dan Carl Lewis berada di satu perahu. Kemudian terjadi pertukaran obor yang cepat dari sejumlah atlet termasuk bagian akhir pada Charle Coste yang berusia 100 tahun dan menggunakan kursi roda, menerima obor. Ia adalah juara bersepeda pada tahun 1948 dan merupakan peraih medali emas tertua di Prancis yang masih hidup. 

Pada akhirnya juara judo tiga kali Teddy Riner dan pelari cepat peraih medali emas tiga kali Marie-Jose Perec yang menyalakan api Paris 2024 di kaldron Olimpiade, berwujud balon udara panas yang menyala, terbang mendekati Eiffel yang memajang cincin Olimpiade, tempat Celine Dion menyanyikan Hymne a l'amour karya Edit Piaf yang memukau dan mengharukan.  Dion menutup sekaligus menyelamatkan upacara pembukaan yang sangat ambisius ini.

Selamat datang di Paris 2024, Olimpiade modern ke-33.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun