Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sherina dan Sadam Setelah 23 Tahun

8 Oktober 2023   23:52 Diperbarui: 8 Oktober 2023   23:53 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

****

(dokumen pribadi)
(dokumen pribadi)
Ketika mendengar Petualangan Serina 2 akan dibuat dan rilis pada 28 September 2023 lalu, sesungguhya saya tidak terlalu semangat. Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya Petualangan Sherina akan bersambung.

Saya termasuk tidak menggemari film sekuel. Biasanya sekuel digarap dengan tujuan utama meraup untung karena ini barang yang bakal laku di pasaran, namun itu bisa juga mengikis idealisme dan kreativitas para sineas. Bukankah masih banyak ide-ide dan cerita yang layak diangat.

Pengalaman sudah membuktikan, saya tidak pernah merasakan ada film sekuel lebih bagus dari film pertamanya. Termasuk saat Riri-Mira membuat sekuel Ada Apa dengan Cinta 2 pada 2016 setelah sukses besar 14 tahun sebelumnya. Meskipun masih bagus, namun belum sedahsyat film pertama. Kenikmatannya pasti berkurang, seperti minum air es gelas pertama itu lebih nikmat daripada gelas kedua dan seterusnya. Kepuasan total dan kepuasaan marjinal.

Oleh karena itu, bersama keluarga saya menyambangi Bioskop XXI Mall Ratu Indah, Makassar, pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu, dengan pendekatan berbeda dan menurunkan ekspektasi. Saya yakin Petualangan Sherina 2 ini tidak mengecewakan meski tidak sebagus edisi pertamanya.

Formula dan tempo cerita senada dengan film pertama, dibuka dengan lagu berjudul Petualangan Sherina yang riang seraya mengenalkan profesi Sherina sebagai jurnalis Nex-TV yang ambisius, yang kecewa batal meliput World Ecomic Forum di pegunungan salju Davoss, Swiss. Ia tiba-tiba ditugaskan ke belantara hutan Kalimantan untuk meliput konservasi pelepasan orangutan ke hutan liar.

Sadam yang kita kenal anak mami yang manja, tidak diduga bekerja sebagai manajer kegiatan konservasi orangutan di Kalimantan (Oukal) yang akan diliput Sherina. Pertemuan mereka mirip saat 23 tahun lalu, di mana Sherina sedang makan donat dan kaget melihat Sadam di depannya, kemudian mengucapkan "Ah Yayanggg?", Yayang adalah nama manja Sadam di rumahnya dulu.

Jika sebelumnya mereka berdua yang diculik oleh kelompok penjahat, kali ini mereka berusaha menyelamatkan anak orangutan bernama Sayu yang dicuri kawanan pencuri satwa langka. Jika film pertama peran antagonis diperankan dengan baik oleh Jaduk, Butet, dan Henidar. Dalam film sekuel ini kelompok penjahatnya adalah Isyana Sarasvati sebagai Ratih dan Syailendra (Chandra Satria), Dedi (Randy Danistha), dan Pingkan (Kelly Tandiono), kawanan perburan liar satwa langka. Munculnya tokoh Sindai sebagai anak hutan penjaga satwa langka juga unsur kejutan, walaupun tidak dijelaskan asal-usulnya.

Fokus saya bukan alur ceritanya tapi menantikan lagu-lagu soundtrack film yang dinyanyikan dengan riang oleh Sherina dan Derby, disertai tari dengan koreografi indah yang mampu menghibur sebaimana dulu seperti lagu Jagoan, Lihatlah Lebih Dekat, dan Menikmati Hari menemani waktu kita. Sherina sendiri sebagai penata musiknya kali ini menggantikan Elfa Secoria dan mendiang Jaduk Ferianto pada film pertama.

Saya pun suka cara Riri mengeksekusi skenario dengan sinematografi yang menghadirkan gambar-gambar pesona alam Kalimantan seperti belantara hutan dengan aneka satwa langkah, Sungai Kahayan dengan jembatannya yang megah, dan sudut-sudut kota Palangkaraya. Ciri khas film-film Miles yang menjelajahi pesona alam Indonesia.

Petualangan Sherina 2 jelas tidak mengecewakan, tontonan menghibur yang menghangatkan keluarga, dan kita generasi yang mengikutinya seperti bernostalgia mengingat kembali perjalanan waktu 23 tahun, apa saja yang kita sudah lakukan?

Alangkah cepatnya waktu berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun