Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sherina dan Sadam Setelah 23 Tahun

8 Oktober 2023   23:52 Diperbarui: 8 Oktober 2023   23:53 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, setelah 23 tahun Sherina Darmawan dan Sadam Ardiwilaga kembali menghibur kita pecinta sinema tanah air.

Saya masih ingat menonton film Petualangan Sherina pada 2000 di Bioskop Mataram Yogyakarta. Barangkali harga tiketnya empat ribu rupiah. Saya sedang berkuliah semester awal kala itu diajak nobar oleh ibu kos. Momen itu adalah pengalaman menyenangkan.

23 tahun adalah waktu yang lama sekali. Banyak fase perjalanan hidup pada rentang waktu itu, kuliah selesai, bekerja, menikah, dan bertumbuh bersama anak-anak saya, yang kami ajak untuk nonton sekuel Petualangan Sherina.

Petualangan Sherina adalah film Indonesia pertama yang saya tonton di bioskop. Film istimewa karena berhasil membangkitkan dunia perfilman yang lama mati suri karena masyarakat Indonesia saat itu mulai mengakses stasiun televisi swasta dilanda euforia sinetron layar kaca. Orang berpikir seribu kali mengeluarkan uang untuk membeli tiket bioskop.

Ceritanya sederhana, tapi film ini digarap dengan sangat baik, dari skenario, sinematografi, dan akting para pemeran seperti duet Sherina Munaf-Derbi Romero, Didi Petet, Ratna Riantono, Mathias Muchus, Dewi Hughes, Butet Kertarajasa, Jaduk Ferianto, Henidar Amroe, Yadi Timo, dan sebagainya. Entah sudah berapa kali saya menonton film ini, baik di stasiun televisi yang diganggu iklan maupun di televisi jaringan seperti Netflix.

Sherina adalah anak tungal dari pasangan Darmawan insinyur pertanian dari IPB, dengan Suci penyanyi sekaligus penulis lagu. Keluarga Darmawan mesti pindah dari Jakarta ke Lembang untuk mengurus lahan perkebunan milik keluarga Ardiwilaga, orang tua Sadam. Sherina gundah karena meninggalkan teman-teman karibnya yang bermain belum mengenal handphone. Dunia anak yang menyenangkan pada akhir abad 20.

Lahan subur perkebunan Ardiwilaga sudah lama menghidupi banyak petani dan keluarga di sekitarnya. Namun mendadak terancam karena ingin dibeli secara paksa pengusaha properti yang berencana membangun villa-villa mewah di sana. Lahan sengaja dirusak secara kasar, supaya Ardiwilaga bersedia menjualnya kepada Kertarajasa (Jaduk Ferianto) yang demi ambisinya menghalalkan segala cara.

Tidak berhasil dengan beberapa modus, Kertarasaja memerintah anak buahnya Natasha (Henidar Amroe) dan Raden (Butet Kertarajasa) menculik Sadam yang sedang berpetualang bersama Sherina. Pembebasan Sadam harus ditebus senilai tiga miliar rupiah dan itu nyaris berhasil memaksa Ardiwilaga menjual perkebunannya.

Petualangan Sherina membuat saya mengenal duo Riri Riza dan Mira Lesmana, dan menggemari karya-karya mereka selanjutnya, seperti Gie dan Untuk Rena pada 2005, 3 Hari untuk Selamanya (2007), Laskar Pelangi (2008), Sang Pemimpi (2009), Ada Apa dengan Cinta 2 dan Athirah (2016), Kulari ke Pantai (2018), Bebas (2019) dan Humba  Dreams (2020).

Selain Petualangan Sherina, film Untuk Rena, Laskar Pelangi, dan Kulari ke Pantai, adalah film segmen anak yang digarap Riri dengan baik dan sukses di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun