Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Magis Messi Mengakhiri Perlawanan Kebangkitan Kroasia

16 Desember 2022   18:42 Diperbarui: 16 Desember 2022   18:43 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber:https://www.sportstars.id/)

Selalu ada sesuatu yang magis tentang sepak bola Argentina. Piala Dunia Qatar 2022 ini terasa seperti semacam festival spiritual kebangkitan Lionel Messi dan para pemujanya.

Sejak debutnya melawan Serbia Montenegro pada Jerman 2006, Lionel Messi sudah 25 kali bertanding di Piala Dunia, dan akan menjadi 26 untuk melewati kapten legendaris Jerman Lothar Matthaus (25 game) dan pesepak bola manapun nantinya sebagai rekor abadi.

Tak ada yang menyangka penampilan terbaik Messi dan Argentina di lima Piala Dunia adalah Qatar 2022, pada usia 35 tahun.

Sejak kalah di pertandingan pembuka Grup C melawan Arab Saudi, mulai saat itu semua pertandingan adalah "final". Skuad ini membuktikan betapa kuatnya mereka, memainkan lima "final" melawan Meksiko, Polandia, Australia, Belanda, dan Kroasia, dan memenangkan semuanya.

Argentina berhasil bangkit dari keterpurukan, lulus ujian berat. Terakhir pada pertandingan semifinal melawan Kroasia, finalis 2018 yang mengalahkan Brasil di perempat final. Itu penampilan Piala Dunia ke-25 Messi, di mana ia mencetak gol ke-11 melewati 10 gol Gabriel Omar Batistuta.

Messi juga menciptakan asis yang kedelapan, sama banyak dengan Diego Maradona. Tapi bukan itu, apa yang Maradona persembahkan pada 1986 untuk negaranya yang paling Messi ingin samakan. Messi telah memenangkan semuanya, selain Piala Dunia.

Melawan Kroasia adalah laga paling mulus bagi Argentina. Kroasia lebih banyak menguasai bola, saat pelatih Argentina Lionel Scaloni memilih strategi berbeda formasi 4-4-2, sebelumnya formasi 4-3-3. Empat gelandang adalah pertama kali dipasang di Qatar adalah Leandro Paredes, Enzo Fernandez, Rodrigo De Paul, dan Alexis MacAllister. 

Formasi yang lebih pasif, menunggu arah permainan sembari membaca sejauh mana Kroasia terperangkap yang dipaksa bermain agresif. Terbukti dua gol dalam rentang waktu lima menit setelah setengah jam permainan, menunjukkan ampuhnya taktik Scaloni. 

Dari serangan balik, tiba-tiba Julian Alvarez menerima umpan terobosan yang langsung menghabisi lini belakang Kroasia, dan Alvarez tinggal berhadapan dengan kiper Dominic  Livakovic, yang sengaja atau tidak, menabrakakn dirinya ke Alvarez.

Wasit Danielee Orsato tanpa ragu memberikan tendangan penalti untuk Argentina yang dieksekusi dengan keren oleh Messi. tendangan kiri keras menghujam bagian atas jala, walau arahnya sudah dibaca Livakovic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun