Satu hal membuat saya kagum adalah jenis lagu-lagu Dewa 19 itu sangat bervariasi, dari jenis pop, rock, dan juga jazz. Musik Dewa 19 perpaduan aransemen yang sangat berkualitas, lirik puitis dan dalam, serta kaya harmoni improvisasi.
Saya mengira mayoritas penonton konser malam itu sepantaran dengan saya (35 tahun ke atas), namun ternyata banyak juga fans Dewa 19 kalangan ABG, termasuk generasi milenial yang belum berusia 25. Dari sini, saya paham penggemar Dewa 19 lintas generasi yang masing-masing membawa kenangan pada setiap lagu-lagu Dewa 19 yang tidak pernah terkikis zaman.
Konser Dewa 19 memberikan sensasi luar biasa, sebelum masuk arena, saya bertemu sejumlah teman sekolah yang sudah lama tidak berjumpa, seolah menciptakan suasana era 1990-an. Serba bahagia, kala jalanan tidak semacet sekarang, jajan di kantin masih murah, tidak ada krisis ekonomi, dan tidak ada virus korona.
Sekitar satu jam menunggu, pada pukul 20.00, lighting menyorot panggung megah menyambut hadirnya Ahmad Dhani, Andra (gitaris), Ramadhan, Yuke Sampurna (bassist), Agung Gimbal (drumer), dan duet penyanyi Ello dan Virza, bersiap-siap menghibur Baladewa Makassar yang berjumlah tidak kurang 2.500 penonton.
Duet vokal Ello dan Virza membuka konser dengan tiga lagu yang menghangatkan susana, Selamat Pagi, Kita Tidak Sedang Bercinta, dan Still I am Sure We'll Love Again. Kemudian Dhani pun beraksi dengan lagu Cinta Gila. Penonton pun mulai panas.
Setelah itu Ello dan Virsa secara bergantian mengisi panggung dan ada kalanya diselingi vokal Dhani membawakan puluhan hits mereka, sebut saja Larut, Risalah Hati, Aspirasi Putih, Lagu Cinta, Angin, Roman Picisan, hingga Arjuna Mencari Cinta, berhasil membius Baladewa Makassar.
Dhani memang berkarisma, auranya sangat kuat jika di tengah panggung. Malam itu ia tak banyak bicara berkomunikasi verbal pada penonton, ia cukup dengan berdiri, berjalan ke seluruh area panggung, memainkan gitar dan mengajak penonton ikut bernyanyi dan berjingkrak, sudah begitu jelas menunjukkan bahwa ialah otak dan jiwa Dewa 19, the one and only.
Hanya dua nomor, yakni Dua Sejoli dan Satu Hati yang tidak keluar malam itu dari playslist saya. Sedangkan deretan hits, Kita Tidak Sedang Bercinta, Cukup Siti Nurbaya, Takkan Ada Cinta yang Lain, Pupus, Kirana, dan Sedang Ingin Bercinta, membuat saya mencapai klimaks konser malam itu.
"Saling bercerita tentang kisah asmara...ouowoo tanpa kita tahu kita bukan pasangan cinta yang kasmaran"/ atau nyanyikanlah "Aku mencintai mu lebih dari yang kau tahu" - Lirik yang sama persis diucapkan Tom Hanks kepada Jane di film Cast Away (2000), IÂ love you more than you know.
Lagu Kangen dan Separuh Napas menutup konser yang berlangsung nyaris tiga jam. Ketika Dhani dan seluruh kru pamit meninggalkan panggung, sebagian Baladewa masih tak percaya, bahwa konser meriah dan megah ini harus berakhir.
Namun mereka semua terpuaskan. Rabu malam itu menjadi tak terlupakan, suatu penantian lama yang dibayar tuntas band idola, Dewa 19, salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.