Berdasarkan beberapa riset, tendangan pinalti yang sempurna adalah pada titik pojok atas kanan atau kiri gawang. Di sisi itu, mustahil diantisipasi kiper. Namun persoalannya, tak banyak eksekutor yang berani mengincar titik akurat itu. Harus memperhatikan arah angin, rotasi serta kecepatan bola, dan harus membuat kalkulasi cepat di otaknya. Sedikit saja salah, bola pasti melenceng dari target.
Sekali lagi menunaikan pinalti bukanlah hal yang mudah. Semua pemain terbaik dunia pernah gagal menjalankan misi. Diego Maradona di Italia 1990, Van Basten di Swedia 1992, Baggio di AS 1994, adalah contoh.
Di Piala Eropa 2020, kita sudah saksikan kandidat peraih Ballon D'Or Kylan Mbabbe dan penyerang Spanyol Alvaro Moratta juga tak berhasil dari titik putih tersebut.Â
Demikianlah, tugas sebagai algojo sangat menekan urat syaraf, kekuatan mental di atas segala-galanya jika urusan pinalti. Hanya untuk para pemberani.
Salam Euro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H