****
Dunia sepak bola hanya akan mengenang satu pemenang. Saya percaya, dalam pertandingan sebesar final Liga Champions, aspek psikologis lebih dibutuhkan daripada unsur taktik dan teknik. Hasilnya mungkin akan ditentukan oleh hal-hal yang sangat detail, yang tentunya tak bisa dilihat kasat mata. Kesalahan kecil lawan, misalnya.
Bayern barangkali lebih difavoritkan, karena mereka lebih paham, lebih pengalaman, bagaimana menjalani pertandingan besar penuh tekanan.
Tapi final Liga Champions selalu menyimpan misteri. Tak ada satu pun teori berlaku mutlak. Tak ada yang bisa tahu hasil akhir pertandingan.
Michel Platini pernah berujar, "Dalam bola siapa yang memberikan segalanya pada awal, jarang ia memperoleh ganjaran pada akhirnya. Akhirlah yang menentukan segala-galanya dalam bola. Final."
Sambutlah final akbar Liga Champions 2020, laga penutup musim sepak bola Eropa yang istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H