Pada musim 2006, Mavs nyaris untuk pertama kali meraih juara NBA. Di final melawan Miami Heat, Mavs telah unggul 2-0. Namun bara Heat belum padam, lewat duet O'Neal dan Dwayne Wade serta pelatih modis tua-tua keladi, Pat Riley, Heat melakukan come back ajaib dengan balik unggul 4-2. Saya masih ingat melihat Cuban menatap hampa kesedihan meyaksikan lawannya, O' Neal Cs berpesta juara di American Airlines Arena, kandang Mavs sendiri.
Butuh waktu lima tahun bagi Mavs untuk kembali tampil di final akbar. Klop, lawannya pun sama, Miami Heat yang saat itu diperkuat King James yang juga berhasrat meraih cincin jaura pertamanya. Kali ini Cuban, Dirk Nowitzky cs, dan para fans Mavs berharap revans atas kekalahan menyakitkan lima tahun silam.
Akhirnya. We are The Champions. Mavericks kampiun. Juara yang diraih cara hebat dengan melakukan pembalasan yang hampir identik. Musim ini Mavs lah yang berpesta pora di kandang Heat, American Arena, Miami. Mavs unggul 4-2 setelah tertinggal lebih dahulu 1-2.Â
Dilengkapi penobatan bintang Dirk Nowitzky sebagai pebasket terbaik. Dirk atlet dari Jerman yang pensiun pada 2019 lalu, dipuji sebagai wajah baru yang segar di NBA karena gaya bermain yang original, dan mendobrak 25 tahun MVP NBA disabet oleh pebasket berkulit hitam.
Saya senang sekali bahwa Mavs untuk pertama kali meraihnya. Setelah hampir 20 tahun sebagai penggemar klub basket NBA dan tidak pernah merasakan bagaimana senangnya tim jagoan kita meraih sukses juara, akhirnya saya bisa merayakan euforia ketika jagoan menjadi yang terhebat di panggung basket terakbar.
Congrats Mark Cuban, Dirk Nowitzky, Jason Terry, Jason Kidd, and to all Mavericks.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H