Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ajax 1995 yang Mengubah Wajah Sepak Bola Eropa

26 Mei 2020   14:09 Diperbarui: 27 Mei 2020   12:27 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajax'95 dikenang sebagai kemenangan sepak bola murni, kemenangan sepak bola para idealis. Disebut demikan karena seluruh skuad Ajax'95 merupakan pemain produk binaan dari akademi sepak bola mereka sendiri yang sudah kondang, School van de Toekomst.

Ajax muda diisi pemain penuh kualitas dengan talenta-talenta hebat. Memadukan teknis, fisik, dan atletis bagi sepak bola modern. "Konsep permainan mereka sangat indah dan memiliki keunggulan fisik. Mereka adalah Si Cantik dan Binatang." Kata Jorge Valdano, Pelatih Real Madrid pada 1995, memuji skuad Van Gaal.

Van Gaal melatih Ajax mulai pada 1992, klub kota kelahiran si menir pada 1951. Ia menanamkan filosofi bermain yang khas. Ia jenius, dengan konsep sepak bola yang rapih dan terukur. Ia juga pekerja keras yang menuntut disiplin tinggi, tetapi metodenya meningkatkan level semua pemainnya.

Van Gaal mungkin sosok yang mewakili karakter orang Belanda yang terkenal dengan fungsionalitas, berpenampilan konvensional untuk standar Eropa, sekalipun di abad millennium saat ini. Orang Belanda memang selalu cuek dengan penampilan, tidak penting bagi mereka, niet belanrijk. Mereka hanya antusias dengan sesuatu yang besar dan mencengangkan.

****

Setahun kemudian, Ajax dan Van Gaal tak lagi sanggup membendung industri sepak bola, yang menuntut klub punya uang sebanyak-banyaknya untuk membeli 'pemain jadi' demi kesuksesan memenangkan trofi. 

Pasukannya memang masih bisa melaju ke final 1996 di Roma, namun Ajax kalah dari kekuatan uang klub Juventus, raksasa Italia selain AC Milan.

Akhir musim tersebut juga merupakan akhir era Ajax-nya Van Gaal. Van Gaal dan anak-anak buahnya menjadi bagian dari industri sepak bola itu. Skuad Ajax'95 menyebar di seluruh klub-klub kaya Eropa terutama di Italia, Inggris, dan Spanyol, menjadi referensi sepak bola berkualitas. Van Gaal juga memulai petualang baru ke Catalunya, menangani klub kaya Barcelona.

Barangkali justru karena itu, Ajax '95 tetap menjadi legenda pada akhir sebuah era. Kemenangan Ajax yang terkenal atas AC Milan akan selalu dikenang sebagai satu final Liga Champions paling mengesankan. Bukan sekadar rekor namun legacy berharga Van Gaal bagi sepak bola yang rasanya tak mungkin bisa direplika oleh klub mana pun. Karya hebatnya telah mengubah wajah sepak bola Eropa.

Bagi saya pribadi, kemenangan sensasional Ajax di Wina juga merupakan momen magis. Itu final Liga Champions pertama yang saya saksikan siaran live. 

Pengenalan berkesan yang membuka pandangan saya betapa seru dan menariknya kompetisi Liga Champions. Sejak itu tiap tahun saya selalu menantikan malam-malam akbar final Liga Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun