Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyambangi Markas Bali United, Juara Liga-1 2019

22 Desember 2019   21:15 Diperbarui: 5 Januari 2020   17:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bali United vs Barito Putra (dok.pri)

Perjalanan Bali United mengarungi musim kompetisi ini sangat konsisten. Ibarat perlombaan balap Formula-1, Bali United menguasai pole position, melakukan start sempurna, hampir tak melakukan kesalahan sepanjang lomba, dan menuntaskan kerja dengan penuh gaya.

Managemen Bali United memang membentuk tim yang lebih kuat dari musim-musim sebelumnya. Pieter Tanuri, CEO Bali United, sukses memboyong Stefano Cugurra alias Teco setelah mengantar Persija juara pada 2018.

Bali United memang butuh pelatih berkarakter seperti Teco, meski pun Bali United sebenarnya memiliki materi pemain berkualitas, setidaknya dalam dua musim terakhir. Teco adalah sosok tepat mengangkat kejayaan Bali United.

Kekuatan racikan Teco harus diakui. Setelah mengantar Persija meraih juara musim lalu, kini giliran Bali United. Laki-laki Brasil 45 tahun itu sudah mencetak sejarah, sebagai pelatih asing pertama yang sukses meraih gelar juara Liga-1 di dua klub berbeda selama dua tahun beruntun.

***

Musim ini, Stefano Lilipali, Irfan Bachdim, Ilija Spasojevic, dan kawan-kawan bukan lagi tim kuda hitam, yang kadang-kadang menjegal tim utama langganan juara seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Persipura Jayapura. Namun Bali United sudah menjadi unggulan utama itu sendiri.

Di bawah kendali Teco, Bali United menunjukkan kemajuan pesat dan mental yang kuat. Hal yang belum dimiliki sebelumnya walaupun masih bisa menembus papan atas klasemen.

Bali United jauh lebih berkembang. Mereka merencanakan dengan detail dan sangat siap dengan segala kemungkinan. Pengamalan pahit dua tahun lalu ketika sudah diambang juara harus hilang karena diyakini faktor non-teknis memberikan pelajaran berharga.

Teco selalu fokus mengorganisir pemain-pemain Bali United yang berasal dari berbagai daerah dan negara, untuk meningkatkan kedisiplinan, etos kerja, dan kolektivitas. Tak pernah saya melihat mereka meremehkan lawan, sekalipun yang dihadapi adalah tim papan bawah.

Gaya melatih Teco memang cenderung konservatif namun dia konsisten. Taktiknya matang, solid, dan mengorganisasi tim dengan baik. Kolektivitas adalah kunci utama permainan yang dibangun. Bagi Teco, kolektivitas jauh lebih penting ketimbang permainan individu. Mereka selalu dapat menampilkan permainan solid, dinamis, imresif, stabil, dengan semangat membara pasukan serdadu tridatu.

Teco menciptakan keseimbangan permainan Bali United. Lini pertahanan dibangun dengan empat bek sejajar seperti Dimas Angga Putra, Gunawan Dwi Cahyo, L Tupamahu, dan Ricky Fajrin, serta diperkuat keperkasaan Kiper Wawan Hendrawan, menjadikan gawang Bali United paling minim tertembus serangan lawan. Pertahanan kuat layaknya tembok menciptakan serangan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun