Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Otak yang Mengidam

24 September 2019   16:53 Diperbarui: 24 September 2019   18:46 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan buruk bisa saja diubah, bila kita paham bagaimana ia bekerja. Demikianlah satu tesis Charles Duhigg yang ada di dalam The Power of Habit. Duhigg membagi bukunya menjadi tiga bagian besar: Kebiasaan Perorangan; Kebiasaan Organisasi dan; Kebiasaan Komunitas.

Duhigg, lulusan Harvard Business School, dan reporter investigasi The New York Times, menawarkan konsep kebiasaan dengan kuat, karena memadukan dengan apik penelitian-penelitian terbaru dengan kisah-kisah inspiratif sejumlah orang dan peristiwa untuk menunjukkan bagaimana kebiasaan membentuk hidup kita dan bagaimana kita bisa membangun kebiasaan positif. Terkait dengan itu, para peneliti Duke University pada 2006, menyimpulkan 40 persen lebih tindakan yang dilakukan setiap hari bukanlah keputusan sungguhan, melainkan kebiasaan.

****

Travis, pemuda dari keluarga bermasalah, telah berkali-kali kehilangan pekerjaan karena emosinya tak terkontrol. Namun sesudah menjalani pelatihan pegawai Starbucks, yang mengajarkan kekuatan tekad, Travis kini sukses menjadi manager cafe itu. 

Starbucks telah mengajarinya bagaimana hidup, bagaimana berfokus, bagaimana sampai di tempat kerja tepat waktu, dan bagaimana menguasai emosinya. Tak ada kata-kata orang yang bisa melukaimu, kau bisa selalu menjadi sekuat yang kau inginkan. Sudah banyak penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tekad merupakan kebiasaan kunci paling penting bagi keberhasilan individual. Travis sudah membuktikan itu.

Simak juga dengan takzim bagaimana Paul O'Neill, CEO Alcoa, perusahaan alumunium raksasa Amerika, membuat kebijakan strategis. Alih-alih fokus pada profit, soal pajak, atau antisipasi regulasi, O'Neill justru membangun kebiasaan kunci (paling prioritas) untuk menjadikan Alcoa sebagai perusahaan dengan keamanan dan keselamatan paling aman di dunia, dengan tingkat maksimal-nol cedera. Banyak manager dan pemegang saham yang menghujat awalnya, namun waktu membuktikan, dengan menumbuhkan kebiasaan keselamatan kerja, laba Alcoa lima kali lebih besar daripada sewaktu O'Neill belum bergabung.

Kebiasaan yang berubah dapat juga menjadi ladang bisnis, yang dimanfaatkan pasar. Prinsipnya orang lebih mungkin berubah sewaktu mereka melewati peristiwa-peristiwa besar dalam hidup. Pelanggan yang melalui peristiwa-peristiwa besar dalam hidup seringkali tidak memperhatikan, atau tidak peduli, bahwa pola belanja mereka berubah. 

Tapi pasar memperhatikan, dan cukup peduli. Setiap perusahaan memiliki departemen analitika prediktif yang ditugaskan untuk mencari tahu preferensi pelanggan. Ada begitu banyak informasi di luar sana, dan perusahaan membelinya dari perusahaan penjaja data, karena itu satu-satunya cara mereka bertahan hidup.

Contoh Duhigg soal ini menggelikan. Pindah rumah, menikah atau bercerai, kehilangan pekerjaan atau pindah kerja adalah peristiwa besar. Sewaktu pasangan suami-istri pindah ke rumah baru, lebih besar kemungkinan mereka membeli sereal jenis berbeda. Sewaktu mereka bercerai, ada kemungkinan lebih besar mereka mulai membeli merk bir berbeda. Tapi tak ada perubahan sebesar kehadiran bayi. Perempuan hamil adalah tambang emas bagi pelaku usaha baby shop.

****

Selama ini kita telah mencoba memahami mengapa kebiasaan kita ada, namun baru dalam dua dasawarsa terakhir para ilmuwan dan ahli pemasaran betul-betul memahami bagaimana kebiasaan bekerja, dan lebih penting-bagaimana kebiasaan berubah. Kita sekarang tahu mengapa kebiasaan muncul, bagaimana kebiasaan berubah, dan sains  di belakang mekanika kebiasaan. Pemahaman kita mengenai neurologi dan psikologi kebiasaan serta cara pola-pola bekerja dalam hidup masyarakat telah berkembang dalam cara-cara yang tak terbayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun