Kompleks Gelora Bung Karno telah sukses menjadi tuan rumah Asian Games ke 18 yang baik. Dan sebagaimana perhelatan Asian Games 1962, Asian Games 2018 telah meninggalkan warisan tak ternilai, salah satunya adalah arena dan sarana infrastruktur olahraga kelas dunia.
Masa dua pekan berlangsungnya Asian Games, hampir setiap hari saya berkeliling dari satu arena ke arena lain di Jakarta. Paling rutin tentu saja datang ke kompleks GBK; kemudian ke Ji-Expo Kemayoran, dan sekali bertandang ke kompleks olahraga Rawamangun.
Setidaknya saya berkesempatan menikmati atmosfer luar biasa hebat di tiga venue yang diyakini berkelas dunia, yang setelah direnovasi berstandar tinggi dan diganjar dengan sertifikat internasional oleh masing-masing federasi olahraga.
1. Istora GBK
Bagi penggemar dunia olah raga khususnya Bulutangkis, Istora merupakan tempat sakral yang sudah sangat melekat. Istora adalah tempat keramat bagi lawan-lawan dari negara luar.
Menjadi saksi sejarah kejayaan dunia olahraga Bulutangkis. Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman, Piala Dunia, pernah digelar di gedung yang dibangun untuk perhelatan Asian Games 1962.
Istora kini punya wajah baru yang segar setelah direnovasi besar-besaran untuk menyambut Asian Games 2018. Perombakan mengusung visi mengembalikan kejayaan Istora, yang dinilai melapuk.
Arsitektur unik yang dibangun 1962 justru lebih ditonjolkan. Renovasi dikerjakan dengan tetap menjaga nilai historis, tanpa mengubah landskap, cangkang, dan atap stadion, yang sudah ikonik dan sebagai situs bersejarah.
Berdasarkan data resmi, setelah direnovasi, perubahan terlihat jelas pada bagian lantai venue yang mengilap, scoring board, dan lapangan lighting juga sudah 1.500 lux. Jadilah Istora menjadi gedung olahraga klasik tapi berwajah baru yang berfungsi sangat baik.
Membeli tiket pertandingan di Istora paling sulit. Populernya olahraga Bulutangkis dan Istora yang klasik dan sakral tapi kini elegan, membuat penonton berebut satu tiket masuk untuk menikmati atmosfer Istora yang luar biasa.
2. Aquatic Center GBK
Kompleks kolam renang GBK merupakan bangunan cagar budaya di GBK, sehingga proses renovasi harus diselaraskan dengan kaidah pelestarian bangunan cagar budaya. Struktur utama bangunan wajib dipertahankan, terutama atap tribun penonton yang sudah melegenda.
Fokus renovasi dirancang untuk memenuhi standar kelayakan seluruh aspek aquatic. Dibangun empat kolam dengan berbagai ukuran. Kolam renang kompetisi (25x50x3m) dengan 10 lines, kolam polo air; kolam loncat indah (21x25x5m); dan kolam khusus untuk pemanasan atau latihan. Semua kolam dan sarana pendukung dirancang berstandar FINA, dengan sistem sirkulasi modern terkomputerisasi.
Perubahan paling mencolok setelah renovasi adalah ruangan terbuka beralih menjadi ruangan semi tertutup dengan memasang atap berwujud gelombang air di atas lintasan kolam. Adem sekali duduk di siang hari di Aquatic Centre ini yang banyak ditumbuhi pepohonan di sekitarnya.
Setelah renovasi besar-besaran yang menelan biaya hampir seperempat triliun, Aquatic Center GBK yang diresmikan Presiden Jokowi 2 Desember 2017, kini terlihat megah dan menawan, dinilai sebagai Aquatic terbaik dan terakbar di Asia Tenggara, sekelas Aquatic Beijing dan London yang menjadi venue Olimpiade.
3. Jakarta Internasional Velodrome.
Kesan modern langsung sangat terasa ketika memasuki gerbang yang lapang dengan fasilitas-fasilitas pendukung, termasuk parkir untuk kendaraan sepeda. Makin lengkap dengan akses moda transportasi LRT, dan jalur busway Transjakarta.
Cobalah masuk, maka anda akan terpana melihat kemegahan desain yang keren dan futuristik untuk Velodrom. Atap bangunan dari bahan membran tembus cahaya sehingga tidak perlu lampu di siang hari. Atap tersebut ditopang besi baja besar yang dipasang dengan rapih.
Kapasitas Velodrom ini dapat menampung 2.700 orang dengan format kursi lipat warna merah-putih yang berjejer rapi sehingga elok dipandang dan nyaman untuk menikmati balapan trek. Tak lupa, Velodrom ini ramah terhadap kalangan prioritas, penyandang Disabilitas dan lanjut usia, mereka nyaman menikmati jalannya lomba.
Ketika balapan finish dan kita masih ragu siapa pemenang, bisa langsung menengok scooring board raksasa untuk menentukan pemenang dari lomba yang biasanya hanya berjarak sepersekian detik.
****
Rasanya sangat bangga sebagai warga Indonesia memiliki kompleks olahraga sebagus dan seakbar GBK dan JIV Rawamangun. Kita berharap bisa merawatnya dengan baik.
Asian Games dan segala warisannya merupakan momentum untuk meningkatkan prestasi olah raga kita menuju pentas yang lebih tinggi, Olimpiade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H