Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesempatan Terakhir Generasi Emas Belgia atau Tidak Sama Sekali

9 Juli 2018   21:56 Diperbarui: 18 September 2018   18:48 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski belum solid sebagai tim bermateri bintang yang melakoni debut di Piala Dunia, mereka bisa melangkah hingga quarter final, dan dihentikan lagi-lagi oleh Argentina dengan skor tipis saja 0-1.

Dengan pengalaman berharga di Brasil, Belgia berangkat ke Piala Eropa 2016 Perancis dengan predikat favorit kuat. Namun dengan skuad mentereng, prestasi Belgia di bawah Marc Vilmost di ajang Euro 2016 sangat mengecewakan. Kompany cs ditaklukan Wales di perempat final, 1-3. Pemain bintang yang gagal bersinar. Terbukti, talenta saja tak cukup untuk bersinar.

****

Federasi KBVB lalu menunjuk Roberto Martinez untuk menyelamatkan generasi emas ini agar tak hilang percuma ditelan waktu. Martinez, sebetulnya bukan pelatih papan atas Eropa, sehingga banyak pihak yang ragu pada orang Spanyol tersebut.

Namun waktu akhirnya membuktikan Martinez sejauh ini sukses. Saat ini Belgia sedang pas dalam segalanya. Taktik, disiplin, teknik, semuanya prima. Belgia sekarang menjadi tim menakutkan di Benua Eropa. "Setan Merah' lolos ke Piala Dunia 2018 tanpa kekalahan di fase kualifikasi zona Eropa.

Putaran final di Rusia, Belgia telah menjalani lima pertandingan dengan lima kemenangan. Menjadi tim paling tajam dengan tiga gol per pertandingan. Vincent Kompany Cs tampil spartan dan impresif melibas lawan-lawannya. Mereka menampilkan sepak bola yang menghibur, permainan yang enak disaksikan.

Lebih dari sekadar pemain dengan talenta istimewa, mereka telah memperlihatkan mental dan semangat juang luar biasa. Sebelum menundukkan Brasil, Roten secara luar biasa membalikkan defisit dua gol ketika melawan Jepang di babak 16 besar. Itu adalah tes karakter, ujian mental.

Martinez telah berhasil menyolidkan tim bermateri bintang Die Roten menjadi tim hebat, bukan sekadar menjadi kumpulan beberapa pemain hebat. Mereka memiliki spirit tim, dan sudah bisa melepaskan beban dari ekspektasi tinggi, dan menikmati permainan.

Hazard, Bryune, dan kawan-kawan, telah menyamai prestasi terbaik senior mereka 32 tahun lalu. Namun mereka tentu berharap melampauinya, menembus final dan menjadi kampiun dunia.

Belgia sadar tak akan selalu datang generasi emas seperti skuad yang mereka bawa ke Rusia. Piala Dunia 2018 barangkali bisa menjadi kesempatan terbaik untuk  menorehkan sejarah. Atau tidak sama sekali.

Setelah Brasil, mampuka Belgia mengempaskan Perancis ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun