Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Berani Para Samurai

4 Juli 2018   21:15 Diperbarui: 4 Juli 2018   21:20 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seraya saya mengetik kata demi kata, saya membayangkan timnas sepak bola Jepang yang dijuluki Samurai Biru sedang terbang perjalanan pulang ke negaranya. Di dalam perut pesawat yang mengangkut rombongan, para pemain masih meraba-raba bagaimana cara berdamai dengan kenyataan yang merenggut impian besar mereka dan pendukung yang sudah di depan mata.

Tak diragukan lagi kekalahan timnas Jepang atas Belgia di perdelapan final Piala Dunia 2018 merupakan kekalahan paling menyakitkan yang pernah dialami Samurai Biru sepanjang menjalani laga Piala Dunia sejak debut tepat dua dekade silam di Perancis.

Jepang sudah dua kali menembus perdelapan final Piala Dunia, yakni saat menjadi tuan rumah pada tahun 2002, sayang Hidetoshi Nakata cs dipaksa menyerah 0-1 dari Turki. Setelah gagal di Jerman '06, Jepang kembali lolos ke babak 16 besar, sebelum terhenti dari Paraguay melalui drama adu penalti, setelah bermain imbang tanpa gol selama 120 menit.

Namun kekalahan di Rostov Arena Stadium, kemarin malam (2/7), sesungguhnya sama sekali berbeda dibandingkan dua kali kekalahan sebelumnya, karena pada saat itu mereka bermain biasa-biasa saja, tidak cukup menguasai bola, tidak dapat membangun rangkaian serangan, minim menciptakan peluang dan sama sekali tidak membuat gol.

Melawan favorit bermaterikan pemain bintang, anak asuh Akira Nishino bermain dengan keberanian dan keyakinan, menunjukkan kemajuan sepak bola Jepang. Memberi ancaman ketakutan kepada Belgia yang terbebani sebagai tim dengan generasi emas.

Setelah babak pertama bermain imbang, di awal babak kedua Jepang sudah unggul, bahkan dengan dua gol. Genki Haraguchi mencetak skor pertama dengan tembakan akurat yang indah. Empat menit kemudian Jepang berada di alam mimpi ketika pemain berbakat Takashi Inui melesatkan bola untuk gol kedua.

Sejarah telah mencatat tim yang berbalik menang setelah tertinggal dua gol di babak kedua fase knock out Piala Dunia sudah tidak pernah terjadi lagi selama 48 tahun, ketika itu Jerman Barat berhasil membalikkan keadaan dari Inggris di Piala Dunia 1970.

Namun di bumi ini sejarah selalu berulang, cepat atau lambat. Kali ini yang mengulang sejarah besar itu adalah Belgia, yang dilatih orang Spanyol, Roberto Martinez.

Dalam waktu singkat, sekitar 25 menit, tiga gol bersarang ke gawang Eiji Kawashima, merenggut mimpi indah negeri matahari terbit. Dimulai sundulan spekulasi bek Jan Vertonghen ke tiang jauh; disusul enam menit kemudian dari gol Marouane Fellaini, lagi-lagi dari sundulan maut hasil umpan terukur Eden Hazard di sisi kanan pertahanan Jepang.

Dan gol yang mengakhiri perlawanan Honda cs diciptakan Naser Chadli melalui serangan balik sederhana, bermula dari kiper Belgia, Thibaut Courtois, mengamankan bola sepak pojok, kemudian dengan cepat mengalirkan bola ke Kevin de Bruyne yang menggiring bola jauh memasuki area permainan Jepang , lalu menyodorkan bola ke Thomas Meunier. Tanpa sentuhan Meunier melepas umpan menyusur ke kotak penalti mengarah pada Romelu Lukaku, namun Lukaku memilih melewatkan bola tersebut untuk diceploskan Chadli yang berdiri tanpa penjagaan. Gol hebat dari kerja sama apik penentu kemenangan.

Ketika wasit Diedhiou dari Senegal meniup peluit mengakhiri pertandingan, Belgia bersukacita, lepas dari beban sangat berat. Sedangkan para pemain Jepang terpukul, beberapa menangis, ada yang memukul rumput. Kejam sekali menerima kekalahan  sepak bola seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun