Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Brasil Mencari Kebanggaan yang Hilang

17 Juni 2018   19:33 Diperbarui: 18 Juni 2018   00:24 2412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: https://www.fifa.com)

Bahwa negeri samba gudangnya seniman sepak bola, kita tentu tak meragukan, hanya saja para seniman sepak bola itu acap kali melupakan hakikat bahwa sepak bola adalah satu kesatuan utuh yang harus saling berbagi, demi satu tujuan bersama, bukan tujuan pribadi.

Satu tim tampil di turnamen besar seperti Piala Dunia perlu perencanaan yang sistematis dan matang. Mereka tak perlu malu meniru negara-negara Eropa dalam hal demikian. 

Mereka akan lebih dahsyat  jika memadukan pesepak bola terbaiknya dengan manajemen organisasi yang solid. Singkatnya seperti yang disarankan Jose Mourinho, bahwa Brasil harus merombak filosofi bermain agar tidak terlindas industri sepak bola, serta terus percaya kepada talenta-talenta yang mereka miliki.

****

Adenor Leonardo Bacchi, atau lebih terkenal dengan nama Tite (diucap 'Titi'), diyakini orang yang paling tepat untuk membangkitkan nama besar sepak bola Brasil. Tite memang telah lama bermimpi menjadi pelatih timnas Selecao.

Mantan pelatih Corintihans yang mengantar menjadi juara Liga Brasil 2015 dan Libertadores, oleh banyak pakar bola di sana disebut pelatih bagus dan revolusioner. Tite tak sungkan berguru pada Carlo Ancelotti dan Arsene Wenger, yang dianggap sebagai orang paling hebat di dunia sepak bola modern.

Sejauh ini melihat capaian babak kualifikasi di atas, Tite melebihi ekspektasi masyarakat Brasil, yang sebelumnya berada di tingkat terendah, membuat permainan Brasil lebih sederhana, cara bermain yang berbeda. Bagi Tite, kolektivitas lebih penting ketimbang permainan individu. 

Kolektivitas adalah kunci utama permainan. Mereka bermain lebih variatif. Tidak terus-menerus menyerang frontal, tapi acap juga mengendurkan tempo sembari diam-diam  mencari celah kosong dan  melancarkan serangan balik mematikan. Brasil gaya baru rasa Eropa.

Nanti malam di Rostov Arena, Tite dengan pasukan anak muda berapi-api yang dipimpin Nyemar cs akan memulai  Piala Dunia dengan melawan Swiss, di persaingan Grup E.

Tite perlahan sudah menumbuhkan harapan baru untuk warga Brasil yang merindukan prestasi di Piala Dunia. Mencoba menemukan kembali kebahagiaan dan kebanggaan yang hilang setelah menanggung derita empat tahun lalu. Saya pun penasaran sejarah baru seperti apa yang akan ditorehkan Brasil di Rusia ?

Mari kita menantikan bersama. Dan Jangan lupa nonton bola tanpa Kacang Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun