Perancis sukses membalas dendam kepada Jerman di semifinal Piala Eropa 2016. Sayang Trofi yang sudah sangat dekat, terbang dicuri Portugal, karena Perancis tiba-tiba tampil anti klimaks di final.
Mengandalkan pengalaman pada turnamen akbar  2014 dan 2016. Perancis harus menampilkan yang lebih baik. Senatiasa menjaga konsistensi level tertingi di persaingan dengan rival-rival kuat seperti Jerman, Spanyol, Brasil, dan Argentina. Kita semua sadar betapa sulitnya meraih kemenangan-kemenangan untuk menuju juara di turnamen akbar sekelas Piala Dunia.
Perancis telah banyak belajar dan lebih siap menaklukkan Rusia. Les Bleus menjelma menjadi tim bertabur bintang-bintang di langit dengan kesederhanaan, memiliki ambisi untuk memenangkan Piala Dunia yang hebat, mengulang era kejayaan tepat dua dekade silam ketika sang kapten bersahaja Perancis, Didier Deschamp mengangkat trofi emas Piala Dunia 1998 di Stade de Franc.Â
Kini di Rusia, Deschamps berhasrat menulis sejarah hebat dengan peran yang lain, sebagai pelatih, menyemai suskes sang kaisar Franz Beckenbauer.
Salam sepak bola. Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H