Beberapa hari yang lalu, mungkin secara kebetulan saya dan beberapa teman berdiskusi tentang eksistensi media massa (Pers) akhir-akhir ini yang cenderung berlebihan dalam menyampaikan berita. Tanpa ada maksud dan kepentingan, Ini hanya penilaian obyektif kami, bahwa mayoritas media saat ini cenderung tak objektif, berpihak kepada kelompok tertentu.
Apalagi menjelang hajatan Pemilu 2014, maka tentulah media akan dikuasai oleh kelompok-kelompok politisi yang memiliki grup media. Wajar, tapi ketika sudah tak proposional maka itu menjadi hambatan untuk membangun demokrasi yang lebih kuat.
Upaya membangun demokrasi pada masyarakat majemuk sesungguhnya memerlukan kehati-hatian, sebab bisa mengarah pada ancaman konflik. Dikonteks ini pers memiliki peranan penting. Pers menjadi tumpuan harapan untuk membuat liputan secara objektif dan professional. Artinya harus fair, berimbang, akurat, menghindari kalimat-kalimat provokatif, dan tidak memanipulasi opini dan fakta.
****
Manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan informasi. Kebutuhan manusia akan informasi sudah menjadi hal yang mutlak dalam kehidupannya, selain untuk memenuhi rasa ingin tahu, manusia juga memerlukan informasi untuk bersikap dan bertindak. Informasi memang acap menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.
Saking pentingnya informasi bagi peradaban manusia, PBB mendeklarasikan hak untuk mendapatkan informasi (right to know) dan hak untuk menyampaikan informasi (right to expression) sebagai salah satu bentuk pelaksanaan HAM yang dicanangkan pada tahun 1948 melalui Declaration of Human Right.
Era globalisasi yang bergulir cepat membuat kualitas hidup manusia banyak dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diterimanya. Jika informasi yang didapat seseoang tidak berkualitas maka pengetahuan yang dimilikinya juga kurang berkualitas. Sebaliknya individu yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan berkualitas maka hal itu sebagai pencerminan bahwa informasi yang diterimanya memiliki bobot dan kualitas yang tinggi.
Salah satu sumber informasi tentang kualitas informasi diperoleh dari Pers, Segala yang kita bicarakan, segala yang kita pertentangkan , segala yang kita diskusikan dalam kehidupan sehari-hari dasarnya banyak bersumber dari Pers.
****
Pers sering diyakini sebagai pilar kekuatan keempat dalam suatu tatanan negara dan berbangsa setelah Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Salah satu syarat negara menganut prinsip demokrasi adalah peranan Pers yang bebas dan bertanggung jawab. Setiap negara memiliki sistem pers sendiri.
Sistem itu sejalan dengan sistem pemerintahan yang merupakan cerminan dari falsafah atau ideologi yang dianut oleh sesuatu bangsa. Peranan Pers dalam mengembangkan komunikasi politik dengan pemerintah secara praktik tidak dapat dipisahkan dari hubungan pers dan masyarakat. Kadar hubungan Pers dengan pemerintah dipengaruhi oleh hubungan pers dan masyarakat serta hubungan masyarakat dengan pemerintah, Triangular Relationship.