Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jusuf Kalla, Orang Bugis Pintar, Saleh, dan Kaya

30 Juni 2014   18:32 Diperbarui: 21 September 2019   07:55 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****

Sifat keutamaan yang kedua bagi Jusuf Kalla adalah to-panrita. Sifat mulia ini hanya dapat dipandang dari satu sisi saja. Adalah orang yang menguasai seluk beluk agama, bijaksana, saleh, dan jujur. To-panrita dianggap sepadan dengan bahasa Arab ‘ulama yang berarti tidak mementingkan diri sendiri. Selalu diasosiasikan sebagai muslim panutan.

Konon, JK telah disiapkan ayahnya untuk menjadi seorang ustaz atau kiai. JK dibesarkan dalam keluarga Nahdliyin. Ayahnya memang tokoh NU Sulsel yang berasal dari Bone. Kemudian JK menikah dengan perempuan Minang yang dibesarkan dalam keluarga Muhammadiyah.

Keterlibatan JK dalam bidang Agama terbentang panjang. Mulai Bendahara Masjid Raya Makassar meneruskan posisi ayahnya. Ia berinisiatif bersama Jenderal M Jusuf, membangun Masjid Al Markaz Al Islami yang megah dan menjadi pusat peradaban Islam di Makassar. Di bidang pendidikan Agama, JK mendirikan pusat pendidikan bernafaskan Islam yang dinamakan Sekolah Islam Athirah, untuk mengenang ibunda JK. Sampai saat ini, JK adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia.

****

Keutamaan sifat JK yang ketiga adalah to-sugi’. Secara harfiah to-sugi’ adalah orang kaya akan harta bendawi. Bagi orang Bugis, keinginan untuk memperkaya diri tampaknya merupakan motivasi paling kuat dan menjadi pendorong utama berinteraksi dalam kemasyarakatan. Bahkan, sangat banyak ulama menganggap usaha memperkaya diri sebagai kewajiban sepanjang dilakukan secara jujur dan halal (sappa dalle hallala), karena memungkinkan seseorang membantu sesama yang kurang beruntung. Barangkali ini prototipe JK yang paling banyak dikenal masyarakat. Pelras dalam pengakuanya pada 1996, ketika menulis mengenai Usahawan Bugis Kontemporer, tidak pernah menduga, bahwa perusahaan keluarga Hadji Kalla yang mula-mula berdagang hasil bumi, hari ke depannya gemilang seperti yang kita saksikan dewasa ini.

Rasanya tak mungkin jika berada di Makassar, kita tak bersentuhan dengan bisnis keluarga JK Sampai ada cerita begini: Baru tiba di Bandara Hasanuddin, itu merupakan bandara yang digarap perusahaan JK. Keluar dari gerbang Bandara, melintasi jalan tol, juga dimiliki Grup Kalla. Anda sampai di hotel untuk menginap, itu pun hotel punya jaringan bisnis JK. Ingin jalan-jalan ke Mall, ternyata Mall juga milik JK. Mobil yang mengantar kemanapun kemungkinan berasal dari show room Hadji Kalla. Atau jangan-jangan barang-barang yang kita beli, sebelumnya diangkut pakai kapal ekspedisi milik keluarga JK.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun