Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Revolusi Mental Tentang Korupsi

4 September 2014   17:57 Diperbarui: 19 September 2019   19:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perasaan malu adalah aspek emosi, rasa bersalah adalah aspek kognisi yang terkait dengan kemampuan berpikir seseorang. Rasa malu dan rasa bersalah merupakan fenomena yang berbeda tiap budaya. Di negara yang peradabannya tinggi, rasa malu terkait dengan sesuatu yang normatif. Sementara di negara tertentu, termasuk Indonesia, rasa malu dinilai berdasar relasi sosial, bukan benar-salah yang terkandung dalam nilai-nilai hidup. Itulah mengapa pada banyak kasus korupsi, uang hasil korupsi, banyak dinikmati orang dekat, sehingga tak hanya mendapat dukungan, malah menciptakan loyalis-loyalis koruptor. Pokoknya banyak uang, orang kaya, akan sendirinya mendapat tempat istimewa di lingkungan sosial.

Dan karena itu pula, kita harus merevolusi mental memaknai rasa malu dan bersalah. Kedua hal tersebut tak bisa diajarkan karena bukanlah teori tapi harus dicontohkan sebagai perilaku, yang menujukkan kita terus mengalami peradaban sebagai manusia yang berbudaya.

Salam revolusi mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun