Mohon tunggu...
Imam Fatoni
Imam Fatoni Mohon Tunggu... -

Saya akan memberikan informasi seputar Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Tugu Monumen Polri di Desa Tumpeng Lumajang

4 November 2014   17:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14150728101222266075

Lumajang - Tugu Polri yang terletak di Desa Tumpeng Barat, Candipuro Lumajang. Monumnen ini didrikan/diresmikan pada tanggal 13 Oktober 1956, oleh kepala Polisi Jawa Timur Komisaris Besar Polisi R. Soekarno Djojonagoro.

Tugu Polri ini adalah untuk mengenang pertempuran antara Belanda dengan pasukan Polri yang dibawah pimpinan AP 1 Djama'ari.

Sejarah Tugu Monumen Polri Tumpeng.

Pada tanggal 7 oktober 1947 saat itu kekuatan polisi diLumajang berkurang , Batalion Polis Mobiri yang sekarang Brimob di Turen, Malang, Batalion Polisi beranggotakan 36 orang yang di pimpin AP 1 Djama'ari di berangkatkan menuju daerah gerilya Lumajang. Dalam perjalanan AP 1 Djama'ari berhasil menemukan semangat rakyat sehingga banyak pemuda yang bergabung dalam pasukannya hingga mencapai 56 orang.

Pada tanggal 9 oktober 1947 pasukan yang di pimpin Aiptu Djama'ar kembali kemarkas di Desa Tumpeng, beberapa hari di Tumpeng, pasukan belanda lantas mengetahui keberadaan pasukan poilisi yang di pimpin AP 1 Djama'ari, sehingga pada tanggal 13 oktober 1947 terjadilah pertempuran antara belanda di Tumpeng.

Pertempuran yang berlangsung tepatnya berada di sekitar tugu Brigade Polisi, perjuangan polisi tak seimbang dengan pasukan Belanda sebab pasukan Belanda di bantu oleh pasukan KNIL dan Cakra (pasukan bantuan dari Madura) dengan kekuatan penuh dan didukung kendaraan perang untuk menegepung posiisi pasukan Brigade Mobil Polri ini. Tetapi para Bhayangkari pejuang dan pengawal Republik Indonesia tidak gentar menghadapi pasukan Belanda yang kekuatannya personel/senjatanya lebih besar.   .

Dalam pertempuran anatara pasukan Polisi dan Pasukan Belanda akhirnya APtu Djama'ari gugur setelah dadanya di terjang peluru oleh pasukan Belanda, jasad djama'ari langsung dirusak dan dibuang Parid dipertigaan Tumpeng. Sekitar 28 orang anggota pasukan Brigade Mobil yang gugur di Tumpeng, sedangkan 20 orang ditangkap Belanda dan sisa lainnya menyelamatkan diri untuk bergabung dengan para pejuang yang ada di Pasrujambe, Lumajang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun