Mohon tunggu...
Christopher Doth
Christopher Doth Mohon Tunggu... karyawan swasta -

simply,,easy going,,friendly,,humouris,,and ???

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Demam Malam Mingguan di Kalangan Remaja

24 Maret 2012   10:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Sabtu adalah hari liburan atau hari santai untuk semua orang. Mengapa??karena dihari ini segala rutinitas yang menjenuhkan dan segala pekerjaan yang membosankan berhenti alias libur. Oleh karena itu, banyak orangmemanfaatkan hari ini untuk menghibur diri atau sekedar refreshing bersama keluarga, teman, atau bahkan bersama pacar. Nah moment pada malam harinya lah yang menjamur dan mendemam dikalangan remaja di kota - kota besar di Indonesia.

1332585746904731116
1332585746904731116
Malam minggu atau bahasa gaulnya "satnight" adalah malam yang ditunggu - tunggu muda - mudi atau remaja dikota - kota besar. Karena malam itu merupakan malam kebebasan bagi mereka untuk melepas penat bersama teman - teman sekolah, kampus, kerja atau bahkan bersama dengan pacar. Sehigga dimalam minggu keramaian dijalan - jalan sangat berbanding terbalik dengan hari biasanya atau bisa dibilang ramai. Bukan ramai dalam artian macet namun ramai akan menumpuknya remaja2 yang turun ke jalan. Banyak cara untuk bisa menikmati malam mingguan antara lain konvoi motor keliling kota, kumpul bareng di cafe2, nonton bioskop midnight, berkumpul di pinggir jalan membentuk suatukelompok dan bahkan bersenang - senang di club malam. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa akan banyak jajanan, cafe dadakan atau bahkan parkiran liar di sekitara tempat berkumpulnya orang2 yang menikmati malam mingguan.  Banyak orangtua melarang anak mereka untuk mengikuti kebiasaan yang dianggap buruk ini. Namun, tidak sedikit pula orangtua yang mengizinkan dengan alasan agar mereka menikmati masa remaja mereka. Kalau dilihat ke belakang atau ke zaman orangtua kita dulu. Sepertinya malammingguan hanya boleh dilakukan jika sudh berusia 23 tahun ke atas itupun hanya sekedar makan atau nonton bioskop sehabis itu langsung pulang. Karena dijaman dulu anak gadistidak baik pulang terlalu malam atau diatas pukul 11 malam.Dan pasti orangtua sudah berpesan kepada sang pacar untuk tidak terlalu malam. Sungguh berbeda sekali dengan zaman sekarang. Dizaman yang penuh dengan teknologi yang memudahkan segala sesuatu untuk dinikmati. Sehingga banyak alasan bagi muda mudi untuk berlama – lama menikmati malam mingguan mereka. Dan kelonggaran aturan dari sang orangtuapun mendukung sehingga mereka tak mengingat adanya batasan waktu untuk malam mingguan. Pulang terlarut malam atau bahkan hingga pagi – pagi buta pun sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Sudah masa bodoh juga mengenai anggapan orang lain bila seorang gadis pulang larut malam atau pagi2 buta. Hmmm...jauh ya dengan zaman orangtua kita dulu. Bisa dibilang seiring kemajuannya teknologi yang sangat pesat maka semakin menurun pula moral2 atau kebiasaan baik remaja sekarang. Yang patut disalahkan zaman, pendidikan atauorang tua dalam hal ini?!.. Mungkin hal ini yang bisa menjawab adalah kita sendiri sebagai anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan mereka terdahulu. Menikmati malam mingguan sejatinya hal yang diperbolehkan asal tidak salah dalam mengartikan. Saya pun suka malam mingguan bersama teman. Sekedar ngobrol2, share kerjaan, atau jalan2 keliling jakarta. Jangan sampai kepercayaan orangtua yang telah diberikan disalah artikan sehingga membuat malu orangtua dan diri sendiri.Tidak sedikit remaja yang terlalu bebas terlibat dengan hal – hal yang diluar dugaan seperti terjerumus narkoba, hamil diluar nikah atau track2an dijalan. Sebaiknya malam mingguan adalah moment yang benar2 bisa membuat kita fresh dan menenangkan fikiran. Jangan sampai malam mingguan menjadi konotasi negatifterhadap muda mudi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun