Mohon tunggu...
Crystalia ShabrinaNajmi
Crystalia ShabrinaNajmi Mohon Tunggu... Lainnya - UPN Veteran Yogyakarta

Saya adalah mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional tahun ketiga di UPN Veteran Yogyakarta. Minat saya dalam politik luar negeri dan diplomasi membuat saya menulis di platform Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi Pendidikan dan Kebudayaan Jerman-Indonesia Melalui Goethe Institut

24 Mei 2022   15:40 Diperbarui: 24 Mei 2022   15:42 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan internasional adalah studi yang membahas mengenai interaksi antar negara termasuk aktivitas dan kebijakan pemerintah, organisasi internasional baik pemerintah atau non pemerintah, dan perusahaan multinasional. Kajian ilmu hubungan internasional seiring dengan berjalannya waktu terus mengalami perubahan dan mengalami perluasan mengenai isu global yang ada. Kajian ilmu hubungan internasional semakin berkembang akibat adanya perubahan di lingkungan global dan juga kepentingan nasional masing-masing negara yang ada. Salah satu kajian yang tergolong baru adalah soft power diplomacy yang berupa diplomasi publik. Diplomasi sendiri adalah salah satu cara negara untuk dapat mencapai kepentingan nasionalnya.

Diplomasi publik modern merupakan media membangun hubungan suatu negara dengan masyarakat sipil yang ada di luar negeri dengan cara memfasilitasi hubungan antara pihak non-pemerintah di luar negeri. Diplomasi publik melibatkan pemerintah, individu, dan swasta dalam memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak lansgung opini dan sikap publik yang berpengaruh pada keputusan foreign policy pemerintah negara lain. Diplomasi kebudayaan dan pendidikan merupakan bagian dari diplomasi publik. Diplomasi pendidikan dan kebudayaan sendiri adalah suatu bentuk usaha negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan dan pendidikan secara mikro dan makro. Tujuan dari diplomasi kebudayaan dan pendidikan adalah untuk mempengaruhi pendapat masyarakat negara lain untuk mendukung kebijaksanaan politik luar negeri suatu negara dan membangun citra baik dengan menggunakan konten budaya dan pendidikan.

Diplomasi yang akan dibahas kali ini adalah antara negara Indonesia dengan Jerman. Hubungan diplomatik Indonesia-Jerman sendiri telah berlangsung cukup lama yakni sejak tahun 1952 yang meliputi kerja sama ekonomi, pembangunan, militer, teknologi, politik, kesehatan, dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, Jerman dan Indonesia telah menjalin kerja sama formal pada tahun 1979 yang mencakup bidang pendidikan, pengembangan teknologi, dan riset. Salah satu bentuk dari tindak lanjut hubungan diplomatik Indonesia-Jerman adalah hadirnya Goethe Institut di Indonesia.

Goethe Institut sendiri adalah lembaga kebudayaan Jerman yang beroperasi di 92 negara yang ada di dunia, termasuk Indonesia untuk menjalankan kebijakan luar negeri pada bidang pendidikan dan budaya. Goethe Institut sebelumnya bernama Deutcshe Akademie yang didirikan tahun 1925, akan tetapi harus ditutup karena menjadi alat Nazi. Kemudian mulai didirikan kembali di Jerman pada tahun 1951 tepatnya di kota Munchen. Goethe Institut telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1961 yang diawali dengan mendirikan kelas kursus bahasa Jerman. Goethe Institut bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mendukung tercapainya tingkat kecakapan dalam mengajar bahasa Jerman di Indonesia melalui penyelenggaraan workshop dan seminar. Tidak hanya itu, Goethe Institut juga merupakan koordinator acara-acara stimulus pertukaran kepentingan antara Jerman dengan Indonesia yang terealisasikan melalui festival film dan konser, berbagai macam pameran, menyediakan jasa penerjemah, pementasan tari dan teater, dan pembacaan serta diskusi sastra. Salah satu acara yang diselenggarakan adalah pada 2015 lalu Goethe Institut pernah menyelenggarakan Deutches Fest yang berisi rangkaian festival yang bertemakan budaya. Festival ini diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri yang berkolaborasi dengan Goethe Institut, Kedutaan Besar Jerman di Indonesia, dan Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid).

Goethe Institut memiliki program pendidikan dan budaya dengan mendukung dialog antarbudaya dan memperbesar kesempatan partisipasi kultural. Goethe Institut merupakan lembaga yang bertanggungjawab dalam perkembangan bahasa Jerman di luar negeri (Deutsch als Fremdsprache) yang merupakan bentuk implementasi politik luar negeri bidang kebudayaan dan pendidikan Jerman. Goethe Institut membantu negaranya dalam membentuk citra dan meciptakan kesan di masyarakat internasional dan Indonesia bahwa Jerman merupakan negara dengan tingkat pendidikan tinggi. Goethe Institut memiliki standar internasional dalam menyelenggarakan kursus bahasa Jerman, mengembangkan bahan materi ajar, dan turut berpartisipasi dalam riset dalam inisiatif politik bahasa. Goethe Institut juga menyediakan program kunjungan, forum diskusi, perpustakaan, dan pusat informasi sebagai fasilitator wacana internasional tentang tema yang berkembang dalam masyarakat global. Beasiswa juga disediakan siswa untuk mengikuti kursus bahasa Jerman mulai tingkat B1 selama 4 bulan. Goethe Institut juga menyediakan program hospitasi dan seminar pelatihan bagi tenaga pengajar bahasa Jerman di Republik Federal Jerman.

Selain menyediakan fasilitas yang sebelumnya telah disebutkan, Goethe Institut juga menjalin kemitraan sama dengan 29 sekolah yang ada di Indonesia sebagai partner schule. Salah satu sekolah yang bekerja sama dengan Goethe Institut adalah SMA Kolese De Britto, dimana melalui kemitraan ini Goethe Institut secara reguler mengirim guru-guru yang mengajar bahasa Jerman ke lokakarya internasional di Jerman dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyamakan standar materi pembelajaran dengan standar internasional yang telah ditentukan. Siswa di De Britto juga mendapat fasilitas mengikuti ujian bahasa Jerman level A1 dan A2, dimana mereka diuji langsung oleh guru yang bersertifikat. Reward yang diberikan bagi siswa yang memiliki nilai tertinggi akan diberikan beasiswa penuh dari Goethe Institut untuk mengikuti Sommer Jugenkurs atau summer course selama 2 minggu di Jerman. Goethe Institut juga menjadi jembatan kemitraan SMA Kolese De Britto dengan perguruan tinggi yang ada di Jerman, salah satunya dengan Universitas Muenster. Kerja sama yang dijembatani Goethe Institut ini diselenggarakan dengan tujuan memperkuat pembelajaran bahasa Jerman dengan mengadakan pertukaran pengajar bahasa Jerman dengan mendatangkan native Jerman dari perguruan tinggi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun