Mohon tunggu...
Crystal
Crystal Mohon Tunggu... Guru - casual writer

pendidik, mendidik dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pantangan dalam Membuat Kombucha

15 Agustus 2021   15:25 Diperbarui: 15 Agustus 2021   15:31 1812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita tahu, ada sebuah meme beredar di sosial media bahwa beda nama dari masa isolasi, maka beda pula resep yang diciptakan. PSBB dengan minuman dalgona dan PPKM dengan croffle (croissant waffle). Alih-alih membuat salah satunya, saya mencoba membuat home made kombucha. Mengapa kombucha? Minuman ini terlintas setelah saya sembuh dari penyakit asam lambung. Saat itu, berbagai macam obat sudah diberikan tapi keadaan saya tidak jauh berbeda. Yang memuat keadaan membaik bagi saya justru adalah penanganan secara herbal seperti menggunakan madu lambung dan terapi air hangat dengan perasan lemon.

Oleh karenanya, saya mulai melirik sesuatu yang herbal pula untuk menjaga kesehatan pencernaan. Kombucha menjadi pilihan yang tepat karena banyak artikel menyebutkan bahwa minuman ini adalah salah satu minuman probiotik yang dapat memicu pertumbuhan bakteri baik dalam tubuh. Selain itu, bahan pembuatan kombucha sangat mudah di dapatkan di sekitar anda. Sudah banyak orang melakukan home-brewing kombucha dan berbagai komunitas lintas negara berbagi ilmu pembuatan di beberapa platform seperti Facebook dan Reddit. 

Bahan-bahan: 

- teh hitam (bisa merk apapun) sebanyak 6 kantong 

- air 1,5 liter 

- gula 200 gram 

- scoby diameter 10 cm (bisa dibeli di e-commerce) 

- toples kaca untuk wadah fermentasi

- karet gelang dan kain spunbond 

- botol plastik 

- buah-buah perasa (strawberry, lemon, dll.)

Cara membuat:

- rebus air, teh dan gula 

- setelah semua bahan tercampur sempurna, tuang teh ke wadah toples kaca 

- dinginkan suhu teh dalam toples hingga suhu ruangan (anda bisa meletakkan toples kaca pada baskom yang diisi es batu agar suhu cepat dingin sesuai suhu ruangan) 

- cuci tangan anda dengan sabun (untuk menghilangkan bakteri yang dapat mempengaruhi proses fermentasi)

- masukkan scoby dalam toples kaca 

- tutup toples kaca dengan kain dan kareti kain tersebut (anda tak perlu menggunakan tutup toples kaca) 

- letakkan toples pada ruangan gelap dengan suhu ruangan selama 14 hari 

- pada hari ke 10, pindahkan 500ml air dari toples kaca ke botol plastik dan masukkan potongan buah yang anda inginkan

- tutup botol plastik dengan kain spunbond dan karet 

- kombucha rasa buah siap dinikmati pada hari ke 14 (anda bisa memasukkan kombucha yang sudah 'matang' ke kulkas sebelum dinikmati)

Jika dilihat dari prosesnya, kombucha bisa dibuat oleh siapa saja dan dimana saja. Tapi membuat kombucha susah-susah gampang. Apa yang membuatnya begitu? Berikut beberapa hal yang dapat anda antisipasi sehingga kombucha anda sukses pada pembuatan pertama

1. Cuci tangan anda sebelum membuat kombucha, termasuk semua peralatan yang anda gunakan (pastikan bersih). Sedikit saja bakteri tercampur pada bahan dan peralatan dalam pembuatan, itu dapat membuat kombucha anda menghasilkan mold (lumut). Yang menjadi momok bagi para brewers adalah jika titik-titik hitam mulai muncul pada permukaan scoby. Jika sudah begitu, maka scoby tidak bisa menjadi culture alias tidak bisa digunakan lagi dan anda sebaiknya membuang kombucha anda. Ini adalah gambar scoby yang sehat (bergelembung putih dan melebar dari bentuknya yang semua lingkaran). 

269d40ad-dc99-410e-854b-8e14dc36377d-6118d0f331a28759712563d2.jpeg
269d40ad-dc99-410e-854b-8e14dc36377d-6118d0f331a28759712563d2.jpeg
2. Jangan gunakan botol untuk fermentasi buah pada hari ke 10 yang berbentuk kotak, maupun pada wadah jadi untuk menyimpan kombucha yang 'matang' dalam kulkas. Karena sifatnya fermented, selalu ada uap/gas yang diproduksi dalam pembuatannya. Botol kotak membuat uap/gas susah bergerak, mengakibatkan tekanan pada ujung-ujung siku botol kotak. Sering terjadi, brewers menemukan tiba-tiba botol kombucha mereka pecah tanpa sebab. 

3. Jika anda menggunakan botol kedap angin, pastikan anda membuka botol tersebut paling tidak sehari sekali. Ini untuk melepaskan gas yang ada di dalam botol. 

Semoga sedikit informasi ini membantu para 'young brewers'. Foto di botol diambil sebelum saya menyadari bahaya botol kotak. Akhirnya saya mengganti botol dan memindahkan kombucha saya ke botol plastik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun