Mengelola Ketergantungan
 Jika kode Anda bergantung pada pustaka atau modul eksternal, pastikan Anda memahami bagaimana ketergantungan ini berfungsi dan memiliki rencana cadangan jika pustaka tersebut berubah atau tidak lagi tersedia. Penting untuk memahami ketergantungan ini dan memiliki rencana cadangan jika pustaka tersebut berubah atau tidak lagi tersedia. Ini dapat mencakup mengaktifkan manajer dependensi atau menyimpan salinan lokal pustaka yang diperlukan. Pengelolaan ketergantungan dengan baik membantu memastikan bahwa perangkat lunak Anda dapat terus berfungsi ketika pustaka eksternal diperbarui atau diganti.
Penting untuk diingat bahwa kualitas kode tidak hanya memengaruhi efisiensi dan kinerja program, tetapi juga berdampak pada bagaimana rekan tim Anda dapat berkontribusi, bagaimana mudahnya memperbaiki kesalahan, dan berapa lama kode tersebut dapat bertahan dalam lingkungan yang berubah. Kode yang berkualitas tinggi adalah investasi jangka panjang yang akan membantu menjaga kelancaran pengembangan dan pemeliharaan proyek.
Dengan mengingat 8 prinsip diatas seorang programmer umum dapat menjadi seorang programmer yang berbudi luhur. Maka kelancaran proyek dan pemeliharaan program bukan lagi hal yang sulit dan membutuhkan tenaga yang banyak untuk dikerjakan. Anda dan rekam tim menjadi bisa dengan mudah mengatasi masalah seketika diperlukan adanya perubahan.
Prinsip tambahan dalam desain perangkat lunak SOLID adalah sebagai berikut:
Single Responsibility Principle (Prinsip Tanggung Jawab Tunggal): Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah kelas atau modul harus memiliki satu, dan hanya satu, alasan untuk berubah. Dalam kata lain, kelas atau modul seharusnya hanya memiliki satu tanggung jawab atau fungsi utama. Ini membuat kode lebih bersih dan mudah dipahami karena setiap bagian memiliki fokus yang jelas. Jika Anda perlu mengubah sesuatu, Anda tahu bahwa Anda hanya perlu mengubah satu bagian kode, bukan beberapa bagian yang berbeda.
Open-Closed Principle (Prinsip Terbuka-Tertutup): Prinsip ini menyatakan bahwa kelas atau modul seharusnya terbuka untuk perluasan (open for extension) namun tertutup untuk modifikasi (closed for modification). Dalam arti, Anda seharusnya dapat menambahkan fungsi baru tanpa harus mengubah kode yang sudah ada. Ini dicapai dengan menggunakan warisan, antarmuka, atau pola desain seperti polimorfisme. Prinsip ini membantu mencegah efek domino di mana perubahan kecil dalam kode dapat menyebabkan banyak perubahan di tempat lain.
Liskov Substitution Principle (Prinsip Penggantian Liskov): Prinsip ini menyatakan bahwa objek dari subkelas seharusnya dapat digunakan sebagai pengganti objek kelas dasar tanpa mengganggu integritas program. Dalam kata lain, jika Anda memiliki kelas dasar dan Anda membuat subkelas dari kelas tersebut, Anda seharusnya dapat menggunakan objek subkelas ini di mana saja di mana Anda menggunakan objek kelas dasar tanpa mempengaruhi perilaku program.
Interface Segregation Principle (Prinsip Segregasi Antarmuka): Prinsip ini menyatakan bahwa antarmuka (interface) yang besar dan terlalu umum seharusnya dibagi menjadi antarmuka yang lebih kecil dan lebih spesifik yang sesuai dengan kebutuhan klien (pengguna antarmuka). Ini membantu menghindari adanya metode dalam antarmuka yang tidak digunakan oleh klien. Prinsip ini mendorong terciptanya antarmuka yang lebih fokus dan lebih bersih.
Dependency Inversion Principle (Prinsip Inversi Ketergantungan): Prinsip ini berfokus pada hubungan antara kelas tingkat tinggi (kelas yang mengandung logika bisnis) dan kelas tingkat rendah (kelas yang melaksanakan tugas-tugas khusus). Prinsip ini mengusulkan bahwa kelas tingkat tinggi seharusnya tidak tergantung pada kelas tingkat rendah secara langsung, tetapi keduanya seharusnya bergantung pada abstraksi. Ini biasanya diwujudkan melalui penggunaan antarmuka atau kelas abstrak. Prinsip ini memungkinkan fleksibilitas dalam perubahan implementasi kelas tingkat rendah tanpa memengaruhi kelas tingkat tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI