Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis buku Wajah Kota, Wajah Kita (kumpulan artikel koran) dan Dari Soeharto hingga Raisa (kumpulan artikel Kompasiana)

sekedar omong-omong sambil belajar merenungi hidup

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Keberanian Nadin Amizah dan Lagu-lagu Bertema Healing

12 Oktober 2023   11:12 Diperbarui: 12 Oktober 2023   15:21 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menjadi seniman yang karyanya dipublikasikan kepada khalayak ramai sesungguhnya juga membutuhkan keberanian. Mengapa demikian, karena sebagian besar karya berasal dari pengalaman pribadi baik manis maupun pahit. 

Pengalaman manis tidak terlalu berbahaya untuk disampaikan, karena semua orang akan suka mendapatkan pengalaman tersebut. Namun tidak dengan pengalaman pahit, yang seringkali membuka luka hati, bahkan aib diri sendiri. 

Apalagi apabila karya tersebut menggunakan 'aku' lirik dalam bercerita yang dengan mudah diinterpretasikan sebagai cerita akan diri sendiri. Ini berlaku universal, baik berupa karya lagu maupun berbagai roman maupun novel. 

Dalam kaitan dengan Nadin Amizah, keberanian dan juga kejujuran itu tercermin dari karyanya yang terbaru, walau sesungguhnya sudah diluncurkan sekitar bulan Juni yang lalu, yaitu dalam lagu Rayuan Perempuan Gila. 

Lagu tersebut menceritakan tentang seorang perempuan yang ragu apakah orang yang dicintainya akan tetap mau mencintai dirinya. Nada insecure tersebut terasa 'gelap' ketika dia mengidentifikaskan dirinya sebagai 'perempuan gila, hantu berkepala yang keji membunuh kasihnya' serta 'penuh ganggu di dalam jiwanya'. 

Syair tersebut ditulis oleh Nadin berdasarkan pengalaman pribadinya sendiri yang ternyata pernah berada pada posisi semacam itu. 

Kejujuran dan keberanian Nadin untuk mengangkat pengalaman pribadi itu patut diacungi jempol, karena tidak banyak syair lagu Indonesia yang mengangkat sisi gelap dari sebuah hubungan dan menyampaikannya dengan indah. 

Apalagi lagu tersebut didukung oleh warna suara dan musik yang terasa membawa pada suasana tempo doeloe, bahkan konon seperti suasana jaman Belanda dahulu.  

Sesungguhnya bukan tanpa risiko menyampaikan tema yang cenderung gelap semacam itu. Di jaman netizen maha benar saat ini, segala komentar dapat muncul dan menimbulkan berbagai isu liar yang dapat merugikan si penyanyi. 

Namun demikian, sepertinya pada lagu ini justru yang terjadi adalah berbagai nada salut dan apresiasi pada karya yang dihasilkan. Meskipun muncul juga berbagai masalah terkait dengan hak cipta, penayangan ilegal dan royalty seperti diberitakan di sini, namun sisi positif terhadap lagu tersebut menurut hemat penulis lebih besar.  

Ini dapat dicermati dari beragam komentar yang muncul di youtube resmi sang penyanyi yang sudah ditonton lebih dari 27 juta kali di sini. 

Banyak pendengar yang sharing bagaimana dirinya juga merasa sama dengan Nadin, merasa sebagai seorang yang 'gila', namun syukurnya masih ada orang-orang tercinta yang menyayanginya. 

Membaca interaksi di media tersebut, terasa bahwa lagu juga dapat menjadi semacam healing bagi mereka yang mendengarnya. 

Lagu-lagu yang memiliki keterkaitan emosional dengan pendengar dapat membantu untuk melakukan penyembuhan, apalagi bila lagu tersebut bernada positif dan menyemangati, atau setidaknya 'menemani' si pendengar. 

Belakangan memang banyak lagu yang mengangkat sisi tidak biasa dari kondisi kejiwaan seseorang. Kita dapat menemukannya misalnya pada lagu Halu oleh Feby Putri yang dilanjutkan lagu Runtuh bersama Fiersa Besari, lalu lagu Jiwa yang Bersedih oleh Ghea Indrawari, lalu beberapa lagu Idgitaf yang mencerminkan quarter life crisis. 

Lagu-lagu itu, bersama lagu yang sudah terlebih dahulu diluncurkan seperti Jangan Menyerah oleh D'Massive sesungguhnya memberikan semangat untuk tetap melanjutkan hidup, dalam suasana yang mungkin tidak baik-baik saja. Yang menarik, banyak lagu tersebut yang muncul pada era dan setelah pandemi, yang memang memberikan pukulan berat bagi banyak orang. 

Toh, saat ini hidup terus berjalan dan Insya Allah akan tetap baik-baik saja. Maka bersama lagu-lagu indah tersebut, marilah kita terus melanjutkan hidup.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun