Harap jangan berpikir macam-macam dengan judul di atas. Tulisan ini sesungguhnya dimaksudkan untuk menelisik mengapa Via Valen menjadi begitu melejit belakangan ini. Setidaknya ada 3 hal yang mungkin menjadi penyebab.
Pertama, tak dapat dibantah bahwa faktor fisik si penyanyi memiliki peran, seperti tampilan fisik dan suara yang dimiliki. Tampilannya menurut berbagai pihak mirip dengan Isyana Sarasvati. Momen kemunculannya mungkin juga pas dengan jenuhnya para penggemar dengan penyanyi dangdut stok lama. Tak heran muncul pembandingan penyanyi ini dengan Ayu TIngting misalnya. Ya, wajah baru sebagaimana istri baru memang selalu lebih menarik untuk dilihat dan dinikmati. Maka melejitlah VIa, nikmati keterkenalanmu sebelum nantinya mungkin dirimu juga surut dan ditinggalkan penggemar.Â
Kedua, keterlejitan penyanyi itu juga tidak bisa dipisahkan dengan populernya lagu Sayang yang dinyanyikannya. Terlepas dari indikasi bahwa lagu itu merupakan jiplakan lagu Jepang yang memang mirip itu, lagu itu memberikan warna baru yang segar dalam lagu-lagu bergenre dangdut di Indonesia. Warna baru itu setidaknya dalam syair, gaya bernyanyi maupun musik yang dibawa. Syair lagu berbahasa campuran mungkin sudah sering dibawakan oleh banyak penyanyi, baik yang bergenre pop maupun dangdut. Namun lagu ini memiliki nilai lebih, yaitu syair yang liris dengan beberapa bagian memiliki rima yang memesona. Kita bisa menyimak misalnya dalam syair ini:Â
"Ibarate sego, uwis dadi bubur,Â
Nanging cinta iki, ora bakal luntur"Â
atau
"Leh sambat kalih sinten,Â
yen sampun mekaten".
Demikian juga penggunaan kata 'Insya Allah' dalam lagu dangdut mungkin sangat jarang digunakan, sehingga cukup membuat 'kaget'. Meskipun demikian, syair lagu itu memiliki satu kata yang sepertinya kurang pas yaitu kata-kata: wanti-wanti, dalam kalimat:
"Kowe sik tak wanti-wanti,
Jebul mblenjani janji"