Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reuni dan 3 Soundtrack Selingkuh

2 Agustus 2015   06:15 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:34 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

S'lamat tidur kekasih gelap ku[ooo.....Sephia]
S'moga cepat kau lupakan aku
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk melupakanmu
S'lamat tinggal tak terungkap [ooo.....Sephia]
S'moga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu

Kisah cinta ini adalah kisah cinta yang realistis, karena di akhir lagu, si aku lirik juga menyampaikan bahwa mereka tidak mungkin untuk dipersatukan. Maka, pilihan untuk menjadi kekasih sejati meskipun tanpa memiliki adalah pilihan yang sangat dewasa, sekaligus indah untuk dijalani.

Ketiga: Kisah Cinta yang Penuh Nafsu Bergelora, soundtrack: Kekasih Gelap - Ungu

Kekasih gelap

Kisah cinta ketiga ini adalah kisah cinta yang penuh nafsu yang bergelora, sebagaimana lazim terjadi pada mereka yang sedang dimabuk asmara dan melupakan segala yang lain baik norma maupun logika. Kita dapat menyimaknya dalam syair berikut:

Kumencintaimu lebih dari apapun
Meskipun tiada satu orang pun yang tau
Kumencintaimu sedalam-dalam hatiku
Meskipun engkau hanya kekasih gelapku

Ku tahu ku takkan selalu ada untukmu
Disaat engkau merindukan diriku
Kutahu ku takkan bisa memberikanmu
Waktu yang panjang dalam hidupku

Yakinlah bahwa engkau adalah cintaku
Yang kucari slama ini dalam hidupku
Dan hanya padamu kuberikan sisa cintaku
Yang panjang dalam hidupku

Syair tersebut sepenuhnya hanya berupa pujian dan sanjungan kepada orang yang sesungguhnya bukan pasangan sah, dan tidak ada satupun kontrol yang memperlihatkan bahwa dirinya akan setia dan kembali pada pasangannya. Sesungguhnya, kisah cinta ini adalah kisah yang berbahaya, karena apabila diteruskan bukan tidak mungkin akan merusak harmoni yang telah terjadi.

Apa Pilihan Kita?

Apabila hal ini terjadi pada kita, apa yang seharusnya kita lakukan? Tentu semua tergantung pada kondisi dan kapasitas kita masing-masing untuk menjawabnya. Saya pribadi, kalau itu terjadi, akan cenderung untuk memilih yang kedua, menjadikan 'dia' sebagai kekasih sejati yang meskipun tidak dapat menyatu namun akan selalu menjadi sumber inspirasi dan semangat, tanpa mengurangi cinta kita kepada pasangan kita yang sah juga kepada keluarga dan kepentingan yang lebih besar.

Ih serius amat nulis n bacanya, ini niatnya postingan iseng lho... hahaha :))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun