Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Trio Libels

26 Maret 2015   13:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:58 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang besar di era 80an tentu tidak asing dengan kelompok musik ini. Ya, dialah Trio Libels yang beberapa hari lalu salah satu personilnya, Yani Libels, secara mengejutkan meninggal dunia. Memang grup ini sepertinya sudah bubar atau vakum dan jarang terdengar beritanya lagi. Makanya ketika ada berita mengenai meninggalnya salah satu anggota grup itu, sontak menjadikan kekagetan, karena sekalinya terdengar berita, yang keluar adalah berita duka. Tentu kita sama-sama berduka mengenai hal ini, semoga Almarhum Yani Libels mendapatkan tempat yang paling layak di sisiNya.

Ijinkan saya menulis catatan ini sebagai salah satu anak muda (waktu itu) yang dibesarkan oleh lagu-lagu Trio Libels. Saya menulis tanpa catatan dan referensi apapun, walaupun sebenarnya itu dengan mudah dapat dicari di internet. Saya ingin mengenang keberadaan trio itu dengan cara yang paling personal. Saya masih ingat ketika itu di TVRI sering ada acara-acara musik, dan trio ini merupakan salah satu trio yang sering muncul, walaupun saat itu belum memiliki album. Album pertama grup ini menelurkan lagu hits Gadisku, yang keluar sekitar tahun 1989, ketika saya masih kelas 2 SMA. Saya masih ingat saat itu adik perempuan saya berdebat dengan mas saya, tentang siapa yang lebih cakep, Edwin atau Ronny. Adik saya sepertinya memilih Ronny, karena tampilannya yang mungkin lebih macho, sedangkan Edwin agak kecewek-cewekan. Sayang Yani tidak disebut-sebut waktu itu, mungkin karena dandanannya yang rada ngoboy sehingga terkesan sangar, belum lagi dengan postur tubuh tinggi besar.

Lagu itu juga menjadi salah satu bagian cerita saya ketika harus menulis cerita apa yang saya lakukan sehingga tidak mengikuti upacara 17an di sekolah waktu itu. Kalau tidak salah saat itu saya menuliskannya demikian: pagi hari, aku bangun agak siang, mendengar lagu dari radio yang disenandungkan oleh Trio Libels yang isinya merayu gadis. Hmm, pagi-pagi dah merayu, gerutuku... Hehe kenangan manis masa sekolah terulang kembali :)

Hal lain yang saya ingat dari grup ini adalah komentar Edwin atau Ronny yang menyatakan bahwa yang paling jago menyanyi adalah Yani, sementara yang lainnya lebih jago menari. Saya tidak tahu faktanya, tapi ya senang saja denger informasi ringan semacam itu. Ah ternyata saya juga pernah alay dan mendengarkan banyak informasi tidak penting waktu itu :)

Kemudian ada lagi ingatan saya, kali ini mengenai single Yani Libels ketika ybs sudah bersolo karier, kalau tidak salah menelurkan satu lagu yang judulnya lupa, tapi mengenai seorang yang sedang jatuh cinta dan menanyakan apakah dia pantas melakukan itu. Videonya menggambarkan seorang mahasiswa yang jatuh cinta pada dosennya, seorang perempuan cantik. Saya ingat ada satu penyiar radio di Yogya yang mengkritik, seharusnya dosennya yang cowok. Padahal menurut saya, video itu sudah pas banget, karena cinta seorang cowok yang lebih muda, mahasiswanya lagi, tentu jauh lebih berat terhadap dosennya yang cewek. Kalau dibalik sudah tidak ada serunya, banyak kejadiannya bung :)

Kembali lagi pada grup ini, saya memang sudah lama tidak mendengar kapan grup ini mengeluarkan album, dan sesungguhnya lebih berharap menjadi legenda, karena kalaupun mengeluarkan album eranya sudah sangat berbeda. Bagaimana mungkin grup musik yang anggotanya sudah berkepala 4 itu akan bersaing dengan grup anak-anak muda dan aliran musik yang hiruk pikuk saat ini. Biarlah kenangan mengenai Gadisku dan lagu-lagu manis lainnya itu menjadi pengisi masa lalu yang selalu indah, seperti apapun itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun