Beberapa waktu yang lalu saya menayangkan tulisan yang menyoal langkah-langkah presiden Jokowi yang sepertinya terlalu teknis dan tidak memiliki visi dan konsep yang terarah (ini tulisannya). Ada salah satu penanggap yang menulis (sepertinya) dengan nada ketus: belum baca Nawacita? Sejujurnya saya memang belum membaca dokumen itu, walaupun sering sekali mendengarnya. Ada satu kemalasan membaca dengan rinci dokumen yang disampaikan calon pada masa kampanye, karena sepertinya tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan calon lainnya, dan biasanya hanya menyampaikan janji-janji manis belaka. Maafkan saya.
Belakangan, saya tertarik untuk membaca dengan lebih rinci dokumen itu, karena adanya meme puisi Imam B. Prasodjo yang diunggah seorang teman, sebagaimana gambar berikut:
[caption id="attachment_372075" align="aligncenter" width="300" caption="Puisi Imam B Prasodjo dan salah satu butir Nawacita"][/caption]
Meme tersebut dengan frontal menentangkan kondisi saat ini dengan janji-janji kampanye Jokowi - JK. Tulisan ini tidak akan mempertentangkan lebih jauh janji-janji dalam Nawacita dengan kondisi sekarang, karena saya tidak memiliki data yang lengkap untuk melakukan evaluasi. Kalaupun ada, hanya bersumber dari data sekunder dan kualitatif, yang sangat mudah menimbulkan perdebatan tanpa ujung. Karena itu, biarlah itu menjadi tugas Pak Luhut yang diserahi tugas mengevaluasi menteri-menteri, mungkin serupa Pak Koentoro pada masa SBY dulu dengan UKP4nya.
Penasaran dengan isi rinci dari Nawacita, akhirnya saya menemukannya di sini, dalam format pdf yang cukup besar, sekitar 5 Mb, berisi ringkasan atau bahan paparan mengenai Nawacita. Saya tidak tahu apakah ada dokumen yang lebih rinci semacam naskah akademis yang menguraikan lebih lanjut dokumen ringkas tersebut. Saya cukup mengapresiasi dokumen tersebut, yang telah cukup lengkap menguraikan apa yang dalam bahasa tim kampanye Jokowi - JK disebut sebagai 'Visi, Misi dan Program Aksi, Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian'. Disebutkan dalam dokumen tersebut, visi yang dimiliki adalah 'Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong'. Visi tersebut selanjutnya diuraikan dalam misi yang mencakup:
[caption id="attachment_372079" align="aligncenter" width="300" caption="Misi Nawacita"]
Satu nafas yang terasa dalam dokumen ini adalah ingin memperbaiki kondisi sebelumnya yang dinilai banyak masalah, melalui apa yang disebut dengan Jalan Perubahan, sebagaimana skema berikut:
[caption id="attachment_372080" align="aligncenter" width="505" caption="Langkah Perubahan"]
Dapat dilihat dalam dokumen tersebut, ada 3 aspek yang disoroti dari pemerintah sebelumnya, yaitu merosotnya kewibawaan negara, melemahnya perekonomian dan intoleransi dan krisis kepribadian. Ketiga masalah tersebut diatasi dengan 3 langkah besar, yaitu negara bekerja, kemandirian yang mensejahterakan dan revoluasi mental. Ketiga langkah besar tersebut diuraikan lagi dalam 9 langkah, masing-masing adalah:
[caption id="attachment_372081" align="aligncenter" width="300" caption="9 Langkah Perubahan"]
Semula, saya mengira ke 9 langkah inilah Nawacita, namun ternyata saya salah, karena dalam uraian berikutnya, Nawacita yang dimaksud adalah sebagai berikut: