Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Jenis Kelamin Dalam Berkendara

25 Februari 2015   22:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang, Men are from Mars and Women are from Venus. Adagium itu sepertinya ada benarnya, kalau kita menyimak bagaimana perilaku pria dan wanita dalam berkendara.

Tulisan ini diinspirasi oleh banyaknya perilaku tidak biasa yang dilakukan oleh pengendara motor wanita yang ditemui di jalan, yaitu mengenakan jaket secara terbalik, seringkali dikancingkan bagian atas saja, atau tidak dikancingkan dengan menyisakan jaket menutupi bagian tangan.

Mengapa perilaku tersebut disukai sebagian pengendara? Bukankah memakai jaket semacam itu cukup merepotkan? Terbayang bagaimana susahnya mengancingkan jaket secara terbalik, belum lagi posisi jaket yang tidak stabil karena seringkali melorot ke bawah yang akhirnya mengurangi konsentrasi berkendara. Coba lihat dan cermati beberapa foto berikut:

[caption id="attachment_370434" align="aligncenter" width="240" caption="Model berkendara wanita #1"][/caption]

[caption id="attachment_370435" align="aligncenter" width="240" caption="Model berkendara wanita #2"]

14248259572085939451
14248259572085939451
[/caption]

[caption id="attachment_370436" align="aligncenter" width="240" caption="Model berkendara wanita #3"]

14248260071110141180
14248260071110141180
[/caption]

[caption id="attachment_370437" align="aligncenter" width="240" caption="Model berkendara wanita #4"]

1424826043439117921
1424826043439117921
[/caption]

Di kutub yang lain, dapat diamati bagaimana perilaku pengendara pria di jalanan. Berbeda dengan pengendara wanita, justru banyak ditemui pengedara pria yang sangat tertutup berpakaian, mengenakan jaket dan seringkali dilengkapi dengan sarung tangan.

Seringkali juga mereka mengenakan tas punggung yang dikenakan tidak semestinya, yaitu ditaruh di bagian depan. Terbayang beratnya beban yang ditanggung pengendara dengan posisi tas semacam itu, yang semestinya menyebabkan kenyamanan berkendara terganggu. Coba cermati model berkendara para pria berikut:

1424826111123029576
1424826111123029576
Model berkendara pria #1

[caption id="attachment_370439" align="aligncenter" width="240" caption="Model berkendara pria #2"]

1424826153902304030
1424826153902304030
[/caption]

Mengapa hal ini dapat terjadi?

Satu hal yang mungkin dapat diperkirakan sebagai penyebab adalah pentingnya penampilan bagi wanita. Dalam kondisi apapun, mereka ingin kelihatan cantik dan menarik. Di sisi lain, mereka juga sadar bahwa berkendara motor perlu dilindungi dari sinar matahari dan angin, maka jaket adalah atribut penting yang harus dikenakan saat berkendara.

Namun mengenakan jaket yang tertutup mungkin tidak terlalu menarik bagi sebagian wanita, sehingga perilaku di atas banyak ditemui di jalanan. Mungkin apabila dihitung prosentasenya, mereka yang mengenakan jaket semacam itu tidak terlalu banyak, namun karena perilaku tersebut berbeda dengan kebiasaan, maka mudah dilihat dan diingat orang.

Tambah lagi, masyarakat kita seringkali mudah latah meniru sesuatu, yang akhirnya menimbulkan trend-trend sesaat maupun menetap. Perilaku tadi dapat dilihat sebagai salah satu trend yang sebenarnya sudah berjalan beberapa lama. Waktu yang akan menjawab apakah perilaku tadi akan hilang atau malah semakin merajalela.

Lalu apa penjelasan pengendara pria banyak berperilaku demikian? Satu yang dapat diperkirakan adalah rasionalitas yang lebih dominan bagi pria dalam berperilaku. Mengenakan jaket pada waktu berkendara motor adalah wajib karena berpengaruh bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru. Karena itu, mereka bahkan rela membawa tas yang relatif berat di bagian depan sebagai pelindung.

Di sisi lain, mengenakan jaket yang keren adalah kebanggaan karena terkesan maskulin. Acara-acara otomotif di TV dengan dandanan para pembalapnya dimungkinkan berpengaruh besar bagi para pria dalam berbusana. Belum lagi tabloid dan majalah otomotif lengkap dengan berbagai gaya hidupnya. Banyaknya klub-klub motor berbagai merk yang terbiasa nongkrong dan berkonvoi dengan dandanan lengkap juga dapat menjadi faktor penting yang mudah ditiru oleh pengendara lain.

Tentu apa yang diuraikan di atas tidak berlaku bagi semuanya, hanya pada sebagian pria dan sebagian wanita, namun itu dapat menjadi penanda perilaku berkendara yang berbeda diantara keduanya. Mungkin ini dapat menjadi salah satu pembenar adagium yang populer sejak era 90an: men are from mars and women are from venus, yang menyatakan bahwa pria adalah mahluk rasional dibanding wanita yang cenderung lebih emosional.

Lalu bagaimana?

Bagaimana cara seseorang berkendara adalah haknya, selama yang dilakukan tidak melanggar peraturan dan tidak berbahaya baik bagi dirinya maupun orang lain. Selama si pengendara menikmati dan pengendara lain tidak mempermasalahkan, tidak ada yang dapat mencegah hal itu dilakukan. Kecuali apabila cara berpakaian itu mengganggu baik bagi yang berkendara atau yang melihat, lalu berpengaruh terhadap kestabilan dan keselamatan berkendara, maka mungkin sekali waktu perlu dikaji peraturan mengenai tata cara berpakaian bagi pengendara. Mungkin…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun