Mohon tunggu...
Cri Tanjoeng
Cri Tanjoeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review E-book "Bunga Rampai Manusia, Medium, dan Pesan-pesannya"

7 Januari 2024   12:21 Diperbarui: 7 Januari 2024   12:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul : Bunga Rampai Manusia, Medium dan Pesan-pesannya

Penulis : Titis Nurwulan Suciati, Ratna Puspita, Truly Wangsalegawa, Annisa Eka Syafrina, Fina Zahra, Diah Ayu Permatasari, Sari Endah Nursyamsi, Muhamad Husni Mubarok, Novrian, Asima Oktavia Sitanggang, Dwinarko, Prasojo, Imaddudin, Fadli Muhammad Athalarik, Virgo Bintari, Nur Annisa, Andi Triyasetiawan, Abdul Najib, Maria Esra Enjelika Sigiro, Calvin Juliano Saputra, Refimasari, Rizhkika Prawira, Achmad Rifki Hifari, Jaisy Aulia, Novita Erma Rusmala Dewi.

Penerbit : Widina Media Utama

Tahun Terbit : 2023

Buku ini terbagi atas beberapa penulisan mengenai keilmuan komunikasi dan memaparkan peristiwa komunikasi pada setiap fenomena yang terjadi di sekitar kita, misalnya seperti konstruksi realitas yang terjadi di dalam media online, dampak dari komunikasi interpersonal, analisis pemasaran pada akun bisnis di media sosial, hingga politik dalam pandangan komunikasi.

Pada buku ini, ranah keilmuan komunikasi dibahas secara meluas dengan gambaran peristiwa komunikasi yang dipahami dari segi interpersonal (transmisi) hingga ke tingkat teks (translasi). Penulis pada buku ini juga melengkapi Bunga Rampai dengan isu kontemporer seperti yang ada pada media sosial dan media online. 

Pada beberapa kompilasi yang ada di dalam buku ini memiliki isi yang cocok untuk diterapkan sebagai referensi terutama bagi individu yang memperoleh studi sarjana komunikasi. Pembahasan dalam setiap isu yang dijadikan penelitian pun juga bermacam-macam, mulai dari topik komunikasi dalam pemberitaan, analisa semiotika pada film, komunikasi interpersonal pada aktivitas pelayanan, masalah penelitian pada media sosial baik dari pengelolaan sebagai bidang informasi atau media promosi, hingga pemanfaatan aplikasi sebagai motivasi.

Untuk lebih lanjut, berikut ini adalah salah satu penelitian yang saya pilih pada beberapa kompilasi yang tertera di dalam buku tersebut. 

REVIEW PENELITIAN

Judul: Konstruksi Realitas Berita Reynhard Sinaga Pada Media Online Republika.co.id (Edisi 1 Januari 2020 - 31 Januari 2020)

Penulis:  Virgo Bintari, Titis Nurwulan Suciati, dan Ratna Puspita

ISU PENELITIAN

Penelitian ini mengangkat isu tentang komunikasi di dalam media online seputar praktik relasi kuasa yang menghasilkan sebuah labeling dan stereotip terhadap kelompok minoritas pada media Republika.co.id. Isu tersebut membahas berita mengenai Reynhard yang merupakan individu dengan orientasi seksual minoritas, yakni homoseksual. Muatan dalam berita tersebut mengemukakan komunikasi melalui visualisasi dan pemahaman dengan bahasa menjadi bentuk komunikasi melalui informasi yang diproduksi dan menjadi suatu penghubung antara realita dengan konsumen.

MASALAH PENELITIAN

Penelitian ini fokus pada pemberitaan yang disusun pada media online Republika.co.id mengemas masalah topik ini menjadikan subjek sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama, dibanding dengan media lain yang melakukan pemberitaan dengan fokus utama pada sudut pandang dari sisi hukum dan pengadilan. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat diidentifikasi bahwa pengemasan berita yang dilakukan oleh Republika.co.id terhadap kasus Reynhard Sinaga dengan isu LGBT tidak secara terang-terangan menggunakan diksi atau labelling khusus untuk mendefinisikan orientasi seksual Reynhard. 

DEDUKSI TEORI

Peneliti disini menggunakan teori relasi kuasa Foucault yang bertujuan untuk memahami kekuasaan dengan pandangan dari hubungan atau relasi yang beragam, artinya kekuasaan tersebut tidak dimiliki oleh suatu institusi saja, tetapi merupakan sebuah hubungan yang saling berkaitan dan dimana-mana dan membentuk sebuah aturan di dalam masyarakat sehingga cara kerja kekuasaan tersebut terjadi di lingkungan masyarakat tanpa sadar melalui normalisasi dan regulasi. 

METODE PENELITIAN

Untuk menggali lebih luas, peneliti melakukan analisis yang sesuai dengan teori yang digunakan dengan jenis penelitian kualitatif. Peneliti menyusun penjelasan melalui teori yang diuji, dan mengemukakan prediksi hingga menghasilkan sebuah gambaran atau pemahaman terhadap suatu fakta yang terjadi. 

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini melakukan analisa teks yang melihat bahwa redaksi Republika.co.id sering kali memasukkan wacana mengenai realitas homoseksual di dalam berita Reynhard Sinaga sebagai hal yang "mengancam", "berbahaya", dan "tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan". Peneliti mengidentifikasi bahwa pengemasan pada berita Republika.co.id terhadap wacana seksualitas homoseksual terdapat adanya stereotip terhadap kelompok tersebut akan melakukan hal yang sama dengan perilaku kejahatan Reynhard Sinaga, karena identitasnya yang juga seorang homoseksual. Hal ini berdampak buruk terhadap kelompok homoseksual ke dalam posisi yang tidak adil, karena telah munculnya generalisasi orientasi seksual tersebut dikaitkan dengan tindak kejahatan. Peneliti aktif dalam mencari riset lainnya yang menghubungkan persoalan orientasi seksual tersebut dengan pandangan agama melalui narasi dari narasumber.

Pemberitaan yang dikemas oleh Republika.co.id, mengarahkan penelitian lebih lanjut mengenai persoalan homoseksual dengan praktik wacana dari dua narasumber dari redaktur Republika Online.  Pernyataan dari kedua narasumber yang memaknai persoalan tentang homoseksual pada pemberitaan Reynhard, memiliki pemaknaan yang berbeda tetapi memiliki premis yang sama bahwa nilai agama adalah pandangan utama yang digunakan pada redaksi Republika.

Pada segi praktik sosiokultural, peneliti menganalisa berita Reynhard dalam redaksi Republika.co.id, menempatkan seksualitas homoseksual tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan yang menganut paham heteronormativitas, yakni implikasi hubungan antar manusia artinya antara laki-laki dengan perempuan, bukan laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Oleh karena itu, media Republika dalam berita Reynhard Sinaga menekankan seksualitas homoseksual sebagai kelompok pasif dan minoritas. 

Hal ini bisa saja menjadi gambaran ideologi dengan visi misi dari media online tersebut, dimana media ini tidak lepas dari nilai keagamaan, khususnya agama Islam. Kekuasaan dalam media Republika.co.id menimbulkan terciptanya konstruksi sosial pada kelompok homoseksual dari produksi perangkaian berita Reynhard Sinaga hingga konsumsi pengetahuan yang menganut nilai keagamaan, nilai heteronormatif, dan ideologi kapitalisme. 

KESIMPULAN

Peneliti telah menganalisa pemberitaan Reynhard Sinaga dengan penerapan teori kekuasaan. Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kekuasaan media Republika.co.id telah menciptakan fenomena konstruksi realitas. Perancangan jurnalisme yang mendidik dan sebagai konsumsi publik tersebut juga menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam diksi yang digunakan pada media Republika, sehingga meletakkan kelompok homoseksual dalam berita tersebut menimbulkan stereotip dan labelling pada kelompok homoseksual. Hal yang dilakukan dalam media Republika adalah upaya dan sarana mengedepankan relasi kuasa yang ingin dicipta oleh kelompok dominan. 

Analisa yang dilakukan oleh peneliti telah disuguhkan dengan baik dengan mempelajari isu dan menghubungkan dengan jaringan-jaringan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Sehingga munculnya fenomena sebab akibat dari kekuasaan yang dilakukan dalam media redaksi online. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun