Mohon tunggu...
Humaniora

Aksi Melawan Hoaks Melalui Edukasi Dini

9 Mei 2018   10:48 Diperbarui: 9 Mei 2018   10:56 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
EDUKASI HOAX BEKASI di Global Sekolah Persada Mandiri (Juma'at, 27 April 2018)

Hoaks bukanlah satu kata yang asing di antara kuping-kuping masyarakat Indonesia, apalagi di antara kalangan remaja. Walaupun begitu, para remaja Indonesia masih tidak mengerti secara dalam apa yang dimaksud dengan hoaks dan bagaimana kata ini bisa menjadi suatu alat untuk melakukan penipuan..

Namun, memahami hoaks secara keseluruhan bisa menjadi suatu hal yang sangat rumit di kalangan anak muda. Hoaks adalah berita bohong yang dibuat oleh manusia secara sengaja dan diheboh-hebohkan serta ditampilkan secara verbal dan non-verbal.

Di Indonesia sendiri sudah ada 800.000 situs penyebar hoaks dan juga berbagai informasi hoaks seperti makanan palsu, binatang, selebriti, dan kasus-kasus lainnya.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, atau yang lebih banyak dikenal dengan MAFINDO adalah suatu komunitas yang berdiri secara resmi pada November 2016. 

Pada mulanya, MAFINDO mengumpulkan relawan-relawan yang bersedia untuk melawan berita bohong. Sekarang MAFINDO menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk meningkatkan kesadaran terhadap berita bohong lewat kampanye publik, program untuk edukasi literasi, dan juga aktif lewat media sosial.

Pada tanggal 27 April, 2018 telah diselenggarakan seminar Edukasi Hoaks Pelajar Bekasi di Global Persada Mandiri yang diikuti oleh 160 siswa SMA dari SMA 02, SMA 22 Pembicara yang diundang adalah Septiadji Nugroho (Ketua MAFINDO), psikolog Felicia lulusan Universitas Indonesia, dan Ratih Ibrahim dari Polres Bekasi.

Septiadji Nugroho yang berbicara pada Sesi I menjelaskan tentang mengapa dampak hoaks kepada masyarakat begitu bahaya. 'Hoaks mengandung 3 unsur, yaitu informasi yang menyesatkan, tindakan yang disengaja dan juga ketidakbenaran. 

Hoaks juga ada berbagai bentuk, yaitu hoaks naratif, gambar dan teks tidak sesuai, gambar editan, audio dan juga video. Hoaks bisa membuat dampak negatif bagi manusia, yaitu ketakutan, kebencian dan juga khalayan yang tidak nyata, disingkat dengan 3K,

Sesi ini semakin menarik ketika ia menyebutkan bagaimana cara melawan hoaks. Ia meyakinkan peserta seminar untuk tetap waspada, selalu dalam keadaan pikiran yang tenang dan melawan pikiran yang berdampak konservatif, yaitu tidak menyaring informasi apapun terlebih dahulu. Dalam kesimpulannya ia menyebutkan tujuh cara melawan hoaks, sebagai berikut:

1.     Alamat situs

Karena tujuan hoaks adalah untuk menjatuhkan orang lain, maka berita palsu tersebut ditulis oleh perspektif tertentu. Jadi, hal pertama yang patut diperiksa adalah alamat situs yang berisi hoaks tersebut. Para penulis seringkali menulis dan menyebarkan berita palsu tersebut misalnya lewat blogspot, wordpress, atau media sosial pribadi.

2.     Detail visual

Hal berikut yang harus diperhatikan adalah detail visual yang tercantum pada berita palsu tersebut, maupun di website atau broadcast message. Detail visual adalah salah satu hal yang signifikan untuk memeriksa keaslian berita tersebut. Misalnya gambar logo yang jelek, ada pula situs abal-abal yang menyaru mirip-mirip situs media mainstream.

Sesi pertama dimulai dengan presentasi oleh Septiadji Nugroho (ketua MAFINDO)
Sesi pertama dimulai dengan presentasi oleh Septiadji Nugroho (ketua MAFINDO)
3.     Iklan

Hati-hati dengan situs yang mempunyai banyak iklan di halamannya. Hal ini terjadi karena media abal-abal sekadar mencari click untuk mendapatkan iklan, atau yang lebih kita kenal dengan istilah clickbait.

4.     Ciri-ciri pakem media

Bandingkan sejumlah ciri yang menjadi pakem khas jurnalistik di media mainstream. Misalnya, nama penulis yang jelas, cara menulis tanggal di badan berita, hyperlink yang disediakan mengarah ke mana, serta kredibilitas narasumber.

5.     About us

Pada situs-situs tertentu, yakinkan untuk periksa halaman About-nya. Media abal-abal selalu anonim. Sesuai dengan UU Pers: berbadan hukum ada penanggungjawabnya. Cek jika ada alamat yang jelas dan siapa saja orang-orang yang terlibat.

6.     Headline yang sensasional

Hati-hati dengan judul-judul yang terlalu sensasional. Baca beritanya sampai selesai, jangan cuma baca dulu lalu komen di medsos. Seringkali headline yang terlalu berlebihan hanya untuk menarik perhatian kita untuk memeriksa situs tersebut. Lagi-lagi tehnik ini juga dikenal dengan clickbait.

Psikolog Rachel lulusan dari Universitas Indonesia
Psikolog Rachel lulusan dari Universitas Indonesia
7.     Cek situs mainstream

Apakah informasi yang sama ada di sana? Kalau ada, maka bacalah bagaimana situs mainstream melaporkan/memuat berita. Sebagai alternatif, kita juga bisa periksa lewat situs antihoaks.com

Dalam seminar oleh Mafindo pada tanggal 27 April tersebut, kami telah belajar banyak tentang hoaks dan beserta dampaknya. Kita juga belajar bahwa hoaks berbahaya karena bisa membuat orang ketakutan, sesat, dan juga bahwa hoaks itu berita tidak benar yang dibuat secara sengaja. 

Sebelum kami mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Mafindo, kami bertemu dengan Pak Septiadji, yang merupakan salah satu pengurus Mafindo. 

Kami melakukan wawancara dengan beliau, dan melakukan  investigasi, tentang hoaks, seperti apa, contoh, efek, dan juga dampak hoaks dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kuis bersama Pak Septiadji
Kuis bersama Pak Septiadji
Foto bersama ketua MAFINDO, Septiadji Nugroho (ketiga dari kiri)
Foto bersama ketua MAFINDO, Septiadji Nugroho (ketiga dari kiri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun