Aku melihat dia tersenyum,Â
dengan aura kebahagiaan dan keceriaan aura gadis muda nan penuh semangat.
Disisi lain kulihat dia yang lain selalu ingin membuat yang lain terhibur,Â
dengan guitar yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.
Sejenak kuingat gadis2 yang selalu menyuruhku utk tak bersedih,Â
memaksaku agar tersenyum dan menikmati hidup ini sebagaimana mestinya.
Mengingatkanku tuk selalu hidup didunia nyata,Â
terus memaksa tuk melupakan hayalan diatas duka nestapa.
Mengasah logika sembari belajar pada wanita2 yang tegar dan bersemangat menjalani hidupnya.
Aku kira mereka tak pernah punya trauma,Â
ya kami punya trauma tapi matanya yang lelah langkah gemulai,
 nada suara mereka sungguh amat kunikmati.
Aku merindukan kalian para peri,
 aku hanya bisa menyebut nama kalian dan senyum kalian,Â
aku berterima kasih mengenal kalian walau tak terhitung dalam windu.
Kalian para perempuan tegar,
dan aku pria yang hampir kehilangan kelakian.
Aku merindukan senyum dan kata semangat dari bibir dan wajah yang tulus dari kalian,Â
semoga kelak tuhan membalas kebaikan kalian tak terhingga.
Sekali lagi I miss you mba2 cantik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H