Saya tidak bermaksud lebai, tapi menurut saya hingga hari ini baru Partai Demokrat yang memajukan kampanye sehat. Ya, sebut saja saya subjektif. Tapi mohon ditelaah dulu alasan saya.
Saya memaknai kampanye sehat terdiri dari tiga ciri. Pertama, konstentas mengajukan program-program prioritas untuk membangun bangsa ke depan, bukan sibuk mencari kesalahan lawan. Kedua, kontestan menjual keberhasilan kepada publik dengan menampilkan data-data valid yang bisa dibuktikan secara profesional dan tidak berdasarkan kebohongan.Â
Ketiga, kontestan mengulang kembali fakta-fakta dan pengakuan masyarakat yang sudah tercatat jauh sebelum kampanye, bukan pengakuan yang sengaja dibentuk pada saat kampanye berlangsung.
Menurut saya, kampanye Demokrat sudah memenuhi ketiga ciri ini. Pertama, Demokrat memiliki 14 Prioritas untuk rakyat yang disarikan dari aspirasi masyarakat dalam perjalanan kader-kader Demokrat menyambangi ratusan kota/kabupaten di Indonesia. Program-program ini berisi program aksi untuk mensejahterakan rakyat, untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Kedua, kampanye Demokrat hanya menyampaikan data-data keberhasilan Demokrat saat menjadi partai utama pendukung pemerintahan SBY. Mulai dari tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran yang menurun drastis. APBN 20% untuk sektor pendidikan. Pembangunan infrastruktur dari pusat hingga pedesaan.Â
Tentu saja program-program pro rakyat semacam BPJS, Program Keluarga Harapan, BOS dan Bidik Misi, subsidi pupuk dan obat-obatan untuk petani, subsidi solar untuk nelayan, dan lain sebagainya. Data-data pencapaian SBY bersama Demokrat ini valid dan akuntabel, bisa dicroscek di BPS.
Ketiga, jargon "Demokrat Utamakan Rakyat" atau "Yang penting Negara adil, Rakyat sejahtera" tidak tercetus ujug-ujug pada saat kampanye. Jauh sebelum kampanye dimulai Demokrat sudah memperjuangkannya, baik di DPR maupun melalui kepala daerah kader-kader Demokrat.
Demokrat hadir bersama rakyat yang terkena bencana, menggelar pasar sembako murah, pelayanan kesehatan gratis, hingga membina pelaku UMKM. Hampir setiap saat Demokrat selalu menyeru pada pemerintah agar tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga pada pembangunan sumber daya manusia.
Ketiga ciri ini sudah dilakukan dan terus dilakukan oleh Demokrat. Baik saat Demokrat berada di pemerintahan, maupun saat mengambil posisi sebagai partai penyeimbang. Demokrat adalah partai yang berdiri paling depan saat ada kekuatan-kekuatan besar yang ingin memperlemah KPK.
Demokrat selalu bersama rakyat. Bahkan, kalau mau jujur, SBY adalah satu-satunya ketua parpol yang paling jauh langkahnya dan paling banyak waktunya dipergunakan untuk menyambangi rakyat Indonesia. Dan perjalanan SBY ini dilakukan bukan dari pesawat ke pesawat, melainkan jalur darat. Sungguh luar biasa.
Jadi, kalau ada yang bertanya, partai mana yang akan saya pilih pada Pemilu 2019 mendatang, jawabannya sudah saklek: Partai Demokrat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H