Mohon tunggu...
S. Cristian Putri
S. Cristian Putri Mohon Tunggu... -

Menjadi cahaya meskipun kecil \r\n@Cristian_Putri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebohongan Jokowi Dimata Para Tokoh

28 Mei 2014   01:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:03 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1401199455835527881

[caption id="" align="aligncenter" width="318" caption="Sumber: PemiluMaluku2014.com"][/caption]

Pencapresan Jokowi, persisnya setelah melakukan deklarasi di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat siang, 14 Maret 2014, menuai komentar dari banyak tokoh.

Banyak kalangan menilai, pencapresan Jokowi memperlihatkan akan ketidakkonsistenan dirinya akan janji-janjinya saat maju sebagai calon gubernur DKI. Tokoh-tokoh menilai, Jokowi tidak bertanggung jawab atau mengingkari janji-janji yang dibuatnya sendiri.

Sedikitnya ada 19 janji Jokowi. Seperti yang dimuat oleh situs resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 24 September 2012, diantara janji Jokowi saat itu,  ia berjanji akan mengemban tugas selama satu periode (lima tahun) untuk memimpin Ibu Kota Jakarta jika terpilih menjadi gubernur. Joko Widodo juga bersumpah tidak akan ikut dalam pemilihan presiden. (Sumber: Data)

Berikut Kebohongan Jokowi Dimata Para Tokoh:

1 Laode Ahmadi (Direktur The Jakarta Institute)

(Laode Ahmadi, merupakan tokoh aktivis mahasiswa yang dahulu memobilasi para mahasiswa dan masyarakat untuk memilih Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. dan Berakhir pada kemenangan mutlak.)

"Pada tahun 2012, kami melihat Jakarta tidak mempunyai figur yang cocok untuk memimpin Jakarta. Komunikasi yang terbangun antara aktivis mahasiswa (PERMATA DKI : Persatuan Mahasiswa Jakarta) ketika Jokowi meminta dukungan dan teman-teman aktifis, PERMATA DKI mendeklarasikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kini, kami sangat menyesal. Karena Jokowi telah mengingkari janji-janjinya untuk menuntaskan Jakarta" (Sumber: Berita)

2 Zaki Mubarak (Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah)

Zaki Mubarok mengatakan, "Jokowi harusnya merevolusi mentalnya sendiri supaya jujur."

3 Andi Arief

Andi Arief mengatakan, "Kebohongan Jokowi dan PDIP sangat sistematis."

Andi Arief menjelaskan, terkait pengakuan Jokowi dan PDIP yang mengklaim tidak mengenal Michael Bimo Putranto terkait korupsi pengadaan bus TransJakarta. Ia mengatakan, Jokowi merupakan rekan baik Bimo Putranto di Jawa Tengah. Keduanya, Jokowi dan Bimo menjabat sebagai wakil ketua dalam jajaran kepengurusan DPD PDIP Jateng periode 2005-2010.

Pengakuan Puan Maharani dan Tjahyo Kumolo tidak mengenal Bimo, juga kebohongan. Pasalnya, 14 April 2013 di Manahan, Solo, Jateng dalam apel siaga menghadapi pemenangan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, saat itu Puan Maharani bertindak sebagai inspektur upacara dengan komandan upacara Bimo Putranto, yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua DPD PDIP Jateng Bidang Pemuda. Hadir juga dalam acara tersebut Tjahjo Kumolo dan Ganjar Pranowo.

(Sumber: Berita)

4 Nurhayati Said Aqil Siradj (Istri Ketua Umum PBNU)

Nurhayati membantah secara tegas atas pernyataan dari PDIP, "Mereka bohong!!! Saya tidak mendukung Jokowi. Apalagi saya menjadi timsesnya, tentu tidak!!!"

Sebelumnya, Nama Nurhayati Said Aqil Siradj tercatat secara resmi menjadi tim sukses pemenangan Jokowi-JK. Namanya ditempatkan di jajaran dewan pengarah tim yang dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo.

Pengakuan Tjahjo masuknya nama istri Ketua Umum PBNU itu lantaran yang bersangkutan meminta sendiri untuk dimasukkan menjadi tim pemenangan Jokowi-JK.

Setelah adanya klarifikasi dari Nurhayati tersebut, Sekjen PDIP, Tjahyo dengan entengnya hanya bilang, "Ya maaf, barangkali saja berminat jadi timsesnya.

(Sumber: Berita)

5 Iwan Fals (Musisi)

Iwan Fals secara terang menyebutkan pihaknya tidak memberi dukungan pada Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014. Iwan Fals melalui akun Facebook resminya (23 Mei 2014) secara tegas menyampaikan bahwa pernyataan tim Jokowi yang menyebut Iwan fals mendukung Jokowi merupakan suatu kebohongan belaka.

Sebelumnya, Iwan Fals mengalami kejadian serupa dengan istri ketua umum PBNU Nurhayati. Oleh tim Jokowi, Iwan Fals diklaim mendukung Jokowi. Hingga hari ini, tim Jokowi tidak ada yang minta maaf ke Iwan Fals.

6 GusDurian (Adhie M Massardi, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih)

Adhie M Massardi tegas mengatakan, "Sungguh, mereka sedang berbohong dengan mengatasnamakan Gus Dur. Karena Gusdurian itu bukan organisasi partisan yang bisa digiring ke sana-ke sini demi kepentingan sesaat dan pragmatis." (Sumber: Berita)

Sebelumnya, timses Jokowi mengklaim GusDurian menjadi tim inti pemenangan Jokowi. Why?

7 Masih banyak komentar-komentar dari para tokoh-tokoh yang lain. Silahkan dilanjutkan sendiri...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun