(Kotbah Minggu 14 November 2021 di Gereja Katedral Atambua)
Mmm"Sedia payung sebelum hujan", demikian demikian peribahasa yang sering kita dengar. Maksud dari peribahasa ini jelas, bahwa kita perlu berjaga-jaga, sebelum bahaya atau bencana itu terjadi. Untuk para petani, siap lahan sebelum hujan, untuk para pelajar, siap diri, belajar, sebelum ujian. Inilah contoh yang menggambarkan maksud dari peribahasa di atas.
Ada dua hal yang ditekankan Yesus yakni:
1.Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga, antisipasi, sebelum hari Tuhan itu datang. Tentang harinya tidak seorangpun yang tahu, berjaga-jagalah sebelum hari Tuhan itu datang.
Injil hari ini menggambarakan siatuasi akhir jaman, situasi kiamat dimana setiap orang diminta pertanggungjawabannya. Tidak ada seorangpun yang tahu kapan hari Tuhan itu datang, tetapi yang pasti hari Tuhan itu akan datang. Kita diingatkan agar berjaga-jaga, menyongsong hari Tuhan itu.
Nubuat Daniel mengatakan orang yang setia berjaga-jaga akan bercahaya laksana cakrawala, akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selamanya.
Harus disadari bahwa; cara kita berjaga adalah cara berjaga aktif; Dua hal yang perlu kita lakukan dalam hidup ini yakni; bekerja dan berdoa, Bekerja itu penting dan berdoa itu juga penting. Rasul Paulus mengatakan; "Barang siapa tidak bekerja janganlah ia makan."
Tuhan Yesus mengatakan; "Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi juga dari sabda Yang keluar dari mulut Allah" Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataanku tidak akan berlalu"
2.Hidup dalam terang sabda Tuhan. Bahwa langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanku takkan berlalu. Bahwa perkataan Tuhan itu adalah perkataan kehidpan. Firmannya adalah pelita dan terang bagi jalannku.
Kita berjaga-jaga sambil mendengar mendengarkan perkataanya sebab perkataanNya adalah perkataan yang hidup, yang mendatangkan hidup yang kekal.
Hari ini tanggal 14 November 2021, adalah hari Minggu biasa ke-33. Minggu depan, kita merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, dan mengakhiri masa biasa, dalam lingkaran tahun luturgi. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk berbenah diri.
Saat ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk berjaga-jaga. Kesempatan bagi kita untuk mendalami perkataan Tuhan, dalam kitab suci. Perlu adanya satu gerakan dan dorongan dalam diri kita untuk kembali ke akar kita yakni firman Tuhan. Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataanKu tetap abadi.
Kita perlu berjaga-jaga. Kita perlu mendengarkan perkataan Tuhan. Hanya dengan demikian, memperoleh mahkota kehidupan. Orang benar, orang bijak dan tulus hati, akan bercahaya laksana cakrawala.
Dalam hidup, anda boleh meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Tuhan, tetapi jangan meninggalkan Tuhan hanya karena sesuatu karena dalam hidup, Tuhan tak pernah meninggalkannmu. Pada akhirnya, ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya.
Atambua,13.10.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H