Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Eko Enzyme, Pupuk Organik dengan Sejuta Manfaat Hasil dari Limbah Dapur

26 September 2021   12:14 Diperbarui: 26 September 2021   12:29 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto.dok.pri. Pongky Seran, teman saya dengan eko enzym hasil produksi sendiri

Saya tahu eko enzym pertama untuk pertama kali dari teman sekolah saya, namanya Pongky Seran. Beliau memproduksi sendiri dan digunakan sendiri untuk tanaman jahe merah, sayuran, dan tanaman pepaya.

Saat melihat tanaman jahe merah yang ditanam pada bekas sak semen dan sangat subur, saya pun tertarik dan menggali informasi, apa rahasianya? Dia pun bercerita dengan berapi-api, tentang pupuk organik eko enzym yang diproduksi sendiri untuk digunakan.

Belakangan ini, ia terlibat dalam pelatihan untuk masyarakat sekitar, tentang pupuk cair eko enzym, manfaat, cara pembuatan, dan bahan dasar yang digunkan untuk membuat pupuk organik tersebut. Hasilnya lumayan, membantu masyarakat sekitar, selain hemat biaya, tetapi juga membantu masyarakat menghemat kebutuhan rumah tangga, dengan menanam dan makan sayuran dan buah kebun sendiri.

Foto.dok.pri./ tanaman sayuran yang subur berkat pupuk organik eko enzyme
Foto.dok.pri./ tanaman sayuran yang subur berkat pupuk organik eko enzyme

Persoalan utama yang sering dihadapi oleh keluarga adalah masalah ekonomi. Akar masalah dari perselisihan dalam rumah tangga umumnya disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan finansial dalam keluarga. Oleh karenanya, dibutuhkan usaha kreatif dari keluarga untuk menjawab kebutuhan dalam keluarga.

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk menjawab kebutuhan dalam keluarga. Selain pekerjaan pokok, kita juga bisa menambah pendapatan keluarga dengan memanfaatkan apa yang ada disekitar kita.

Salah satu yang bisa dilakukan di keluarga adalah pengolahan sampah organik yang merupakan limbah dupur sendiri untuk membuat eko-enzim.

Eko enzyem adalah pupuk cari, yang dihasilkan dari hasil fermentasi limbah dapur, seperti kulit buah, sayuran, ditambah gula dan air yang difermentasi menjadi pupuk organik cari. Bahannya mudah diperoleh dan cara pembuatannya pun sederhana.

Keistimewaan eko-enzim adalah tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada proses pembuatan kompos. Pembuatan eko-enzim sangat hemat dalam hal tempat pengolahan dan dapat diterapkan di rumah.

Eco enzyme memiliki bentuk berupa cairan berwarna cokelat gelap dengan aroma asam atau segar yang kuat. Anda bisa memanfaatkan sampah organik di rumah untuk diolah jadi eco enzyme.

Foto.dok.pri./Jahe merah yang siap dipanen berkat pupuk organik eko enzyme
Foto.dok.pri./Jahe merah yang siap dipanen berkat pupuk organik eko enzyme
Bahan yang digunakan:

1. 100gr gula merah
2. 300gr sampah kulit buah atau sisa sayuran
3. 1 liter air
4.  Botol plastik atau wadah tertutup

Snagat dianjurkan menggunakan lebih banyak kulit buah-buahan dibandingkan sisa sayuran. Gunakan kulit jeruk agar cairan Ezo-enzym beraroma segar. Jangan menggunakan wadah berbahan logam karena kurang elastis.

Cara Membuat:

1. Kita tuangkan semua bahan, berupa kulit buah, pisang, apel, jeruk, mangga, pepaya,  ke dalam botol plastik atau wadah tertutup, kemudian campurkan gula dan air ke dalam wadah tapi tidak sampai penuh.

Foto.dok.pri./pohon pepaya hasil dari pupuk organik eko enzyme
Foto.dok.pri./pohon pepaya hasil dari pupuk organik eko enzyme

2. Setelah itu, kita menyimpan di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah

3. Buka tutup wadah penyimpanan setiap hari pada minggu pertama untuk menghilangkan gas hasil fermentasi yang baik.

4. Kita harus membuka tutup wadah penyimpanan setiap dua hari sekali pada minggu kedua dan ketiga.

5. Aduk cairan pada waktu penyimpanan satu bulan dan dua bulan

6. Cairan eco enzym siap dipanen minimal setelah tiga bulan penyimpanan.

Cairan eko enzym yang sudah dihasilkan, dapat disemprotkan ke tanaman seperti sayuran, buah dan tanaman lainnya. Manfaat lain yang bisa didapat yakni dapat membasmi hama, dapat juga digunakan sebagai pembersih, misalnya pakian yang terkena noda. Eko Enzym mudah diproduksi, sederhana dan ramah lingkungan.

Atambua, 26.09.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun