Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman, Tokoh Nasionalis Indonesia

25 September 2021   17:17 Diperbarui: 25 September 2021   17:21 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar.solopos.com/Pangkostrad Let.Jen. Dudung Abdurachman

Dari sekian sekian Jenderal yang saya kagumi, salah satu diantaranya adalah Letjen. Dudung Abdurachman. Kariernya begitu menanjak dalam dunia militer. Dedikasinya kepada NKRI tak dapat diragukan. Ternyata Indonesia tidak kehabisan tokoh nasionalis, meski radikalisme terus menggerogoti bumi pertiwi.

Indonesia bukan milik sekelompok orang, Indonesia adalah bangsa yang besar, dengan berdasar panca sila. Meskipun banyak perbedaan tetapi tetap satu. Itulah mengapa Indonesia tetap berdiri kokoh hingga menginjak usianya yang ke-76.

Adanya aksi dan kejadian yang mencoba menggulingkan pancasila menjadi bukti bahwa sebagian dari antara mencoba mengutak atik pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa.

Ada beberapa alasan mendasar yang saya temukan dalam diri Pangkostrad, Dudung Abduracman.

1. Aksi membersihkan Jakarta dari baliho Habib Rizieq. Tindakan Mantan Pangdam Jaya inilah, seolah mengembalikan kembali kepercayaan rakyat kepada negara. Masyarakat percaya bahwa negara ada untuk rakyatnya. Ketegasan beliau berhadapan dengan organisasi FPI yang belakangan dinyatakan sebagai organisasi terlarang memberikan harapan bagi masyarakat kecil bahwa ternyata masih ada orang yang berhati nasionalis di negeri ini.

2. Saya membaca latar belakang beliau, kariernya dimulai dari bawah, bukan hasil nepotisme. Ia adalah tokoh yang sederhana, dilihat dari laporan harta kekayaannya, berwibawa, tegas tetapi berhati baik. Gaya bicaranya santun dan menyejukkan.Tak heran banyak uacapan selamat menghiasi Jakarta, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan baginya.

3. Semasa menjabat sebagai Pangdam Jaya, beliau menjalin kerja sama yang baik, dengan Polda Metro Jaya. Adanya sinergitas dalam tugas menjadi catatan positif bagi masyarakat bahwa TNI dan Polri adalah satu. Eksistensinya sama yakni memberikan rasa nyaman dan damai kepada masyarakat.

4. Saya juga mendengar pernyataan yang katanya kontroversial yang dilontarkan oleh Pangkostrad Dudung Abdurachman. Dihadapan prajuritnya, beliau mengatakan semoga agama benar dimata Tuhan. Beliau mengingatkan anak buahnya untuk tidak fanatik berlebihan. Bagi saya apa yang dikatakan oleh letjen. Dudung benar adanya. Tidak ada agama manapun yang mengajarkan yang tidak baik kepada pemeluknya. Semua agama mengajarkan kebenaran dan karenanya benar di mata Tuhan.

Saya kagum dan salut dengan Pangkostrad, dan saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Addie Ms, "Letjen TNI Dudung Abdurachman S.E., M.M.. Salah satu tokoh nasional yang semakin aku kagumi karena integritas dan nasionalismenya selalu tercermin dalam setiap ucapan dan tindakannya."

Sukses selalu Pak Jenderal. Teruslah berkarya demi bangsa dan negara, demi kami rakyatmu.

Atambua, 25.09.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun