Bahagia akan datang dengan sendirinya tanpa harus dicari. Yang perlu diusahakan adalah kelihaian kita untuk mengolah duka. Bahagia akan hadir, bila kita sanggup menata hati dan mengolah duka.
Apakah kebahagiaan harus dicari? Jawabannya tidak perlu.Susah dan senang adalah hal yang biasa dalam hidup. Ibarat siang dan malam, ia akan datang silih berganti. Jadi, tak perlu kecewa. Yang paling penting adalah soal pilihan kita untuk mengontrol bathin kita sendiri.
Nilai kebahagiaan menjadi mahal, dan seolah sulit ditemukan karena kita sulit mengolah duka. Terlalu lama memelihara patah hati, hingga kita lupa bahwa ada yang lain yang telah siap mengubah duka menjadi bahagia.
Jangan meremehkan mereka yang lagi jatuh, dan jangan memvonis habis diri, saat anda berada dalam situasi sulit. Teguhkan hatimu dan yakinkanlah dirimu bahwa dunia tak akan kiamat hanya karena kamu berduka. Tidak ada duka abadi, yang ada hanyalah pilihan.
Jangan larut dalam duka yang berkepanjangan jika Satu pintu ditutup untukmu, karena Tuhan akan membukakan seribu pintu kebahagiaan untukmu. Anda cukup mengolah bathin, agar sanggup melewati ujian kehidupan.
Itulah kenapa, kaca depan lebih lebar dari kaca spion, karena masa depan jauh lebih penting dari sekedar meratapi masa lalu. Katakan sekarang, "Jangan lagi cari aku di masa lalu karena aku tidak ada lagi di masa lalu, carilah aku di masa depan karena di sanalah aku berada."
Jadi, pandai-pandailah mengolah bathin, mengontrol rasa, selanjutnya rasakan kebahagiaan yang datang tanpa harus dicari dan diperjuangkan.
Atambua, 12.09.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H