Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manajemen Duka

12 September 2021   08:48 Diperbarui: 12 September 2021   09:55 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kebahagiaan harus dicari? Jawabannya tidak perlu. Bahagia akan datang dengan sendirinya tanpa harus dicari. Yang perlu diusahakan adalah kelihaian kita untuk mengolah duka. Bahagia akan hadir, bila kita sanggup menata hati dan mengolah duka.

Susah dan senang adalah hal yang biasa dalam hidup. Ibarat siang dan malam, ia akan datang silih berganti. Jadi, tak perlu kecewa. Yang paling penting adalah soal pilihan kita untuk mengontrol bathin kita sendiri.

Nilai kebahagiaan menjadi mahal, dan seolah sulit ditemukan karena kita sulit mengolah duka. Terlalu lama memelihara patah hati, hingga kita lupa bahwa ada yang lain yang telah siap mengubah duka menjadi bahagia.

Jangan meremehkan mereka yang lagi jatuh, dan jangan memvonis habis diri, saat anda berada dalam situasi sulit. Teguhkan hatimu dan yakinkanlah dirimu bahwa dunia tak akan kiamat hanya karena kamu berduka. Tidak ada duka abadi, yang ada hanyalah pilihan.

Jangan larut dalam duka yang berkepanjangan jika Satu pintu ditutup untukmu, karena Tuhan akan membukakan seribu pintu kebahagiaan untukmu. Anda cukup mengolah bathin, agar sanggup melewati ujian kehidupan.

Itulah kenapa, kaca depan lebih lebar dari kaca spion, karena masa depan jauh lebih penting dari sekedar meratapi masa lalu. Katakan sekarang, "Jangan lagi cari aku di masa lalu karena aku tidak ada lagi di masa lalu, carilah aku di masa depan karena di sanalah aku berada."

Jadi, pandai-pandailah mengolah bathin, mengontrol rasa, selanjutnya rasakan kebahagiaan yang datang tanpa harus dicari dan diperjuangkan.

Atambua, 12.09.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun